Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Merah di Pekanbaru Meroket Hingga Rp90.000 per Kg, Ini Pemicunya

Harga cabai merah di pasar Pekanbaru telah menembus Rp90.000 per kilogram, naik dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp70.000 per kilogram.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU – Harga cabai merah di Kota Pekanbaru mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Saat ini, harga cabai merah di pasaran telah menembus Rp90.000 per kilogram, naik dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp70.000 per kilogram.  

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin menjelaskan kenaikan harga ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang berdampak pada hasil panen serta terbatasnya pasokan dari daerah penghasil.  

"Faktor cuaca membuat hasil panen turun, kemudian suplainya sedikit sedangkan permintaannya banyak," ujarnya, Selasa (4/2/2025).

Disperindag Kota Pekanbaru terus melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. Dari hasil pantauan, komoditas yang mengalami kenaikan signifikan baru terjadi pada cabai merah, sementara harga bahan pokok lainnya masih tergolong stabil.  

"Terpantau masih cabai yang alami kenaikan. Kalau untuk bawang dan lainnya masih kategori stabil," ujarnya. 

Pemkot berharap pasokan cabai merah ke Pekanbaru segera kembali stabil agar harga di pasaran bisa normal kembali. Jika distribusi kembali lancar, harga cabai merah diharapkan bisa turun dalam waktu dekat. "Kami harap pasokan bisa normal lagi, sehingga harga juga ikut turun," ujarnya.

Sementara itu angka inflasi di Kota Pekanbaru per Januari 2025 masih dalam kondisi terkendali. Berdasarkan data yang dirilis dalam rapat inflasi Kota Pekanbaru yang dipimpin oleh Plh Sekretaris Daerah (Sekdako) Pekanbaru, Zarman Candra, kota ini mengalami deflasi sebesar 0,23% dibandingkan Desember 2024.  

"Secara garis besar, inflasi di Kota Pekanbaru masih terkendali. Jika dibandingkan secara year-on-year, ada sedikit kenaikan. Namun, secara month-to-month, Pekanbaru mengalami deflasi dibandingkan Desember 2024," ujarnya.  

Kepala Bagian Perekonomian Setdako Pekanbaru Boge menjelaskan deflasi yang terjadi di awal tahun ini dipengaruhi oleh turunnya daya beli masyarakat setelah periode akhir tahun. 

Selain itu, sebagai daerah yang masih mengandalkan pasokan bahan pokok dari luar, Pekanbaru juga ikut terdampak tren inflasi nasional.  

"Januari ini, deflasi terjadi di seluruh Indonesia. Salah satu faktor utamanya adalah daya beli yang turun setelah libur akhir tahun. Pekanbaru bukan daerah penghasil, jadi harga bahan pokok kita juga dipengaruhi oleh daerah pemasok," jelasnya.  

Meski saat ini inflasi masih terkendali, TPID Pekanbaru tetap akan melakukan langkah-langkah pengendalian agar harga tidak melonjak menjelang Ramadan 2025.  

"Kami akan terus memantau harga bahan pokok dan menjaga stabilitas pasokan agar inflasi tidak melonjak tinggi saat Ramadhan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper