Bisnis.com, MEDAN - Perum Bulog Kantor Sumatra Utara (Bulog Sumut) menarget mampu menyalurkan 77 ribu ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) periode Juli hingga Desember 2025.
Pemimpin Wilayah Bulog Sumut Budi Cahyanto mengatakan, penyaluran SPHP akan dilakukan secara bertahap ke-33 kabupaten kota di Sumut guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan khususnya beras.
“Ini sesuai penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional kepada kami. Secara nasional target penyaluran 1,3 juta ton. Di Sumut sendiri target 77 ribu ton beras SPHP yang akan kami salurkan sampai akhir tahun nanti,” kata Budi saat dihubungi Bisnis, Selasa (15/7/2025).
Dikatakan Budi, penyaluran beras SPHP tahun ini hanya dapat dilakukan melalui empat saluran distribusi, yakni pengecer di pasar rakyat, koperasi desa/ kelurahan Merah Putih, kios pangan binaan pemerintah, serta pemerintah daerah melalui Gerakan Pangan Murah.
Keempat saluran tersebut, lanjutnya, harus mendapat rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan setempat untuk bisa menjadi penyalur beras SPHP.
“Jadi, tidak lagi semua toko di pasar bisa menyalurkan beras SPHP. Ini akan mempermudah pengawasan juga. Pemerintah ingin memastikan bahwa beras SPHP yang disalurkan benar-benar dibeli oleh masyarakat konsumen,” jelasnya.
Baca Juga
Adapun harga pembelian beras oleh saluran distribusi ke Gudang Bulog sebesar Rp11.300 per kilogram. Sedangkan eceran tertinggi (HET) untuk beras SPHP di pasar ialah Rp13.100 per kilogram dengan kualitas beras yang umum di konsumsi rumah tangga.
Budi mengatakan tidak ada perbedaan antara kemasan SPHP yang akan disalurkan bulan Juli ini dengan periode awal tahun 2025 dari sisi kualitas maupun kuantitas. Beras-beras yang berasal dari Gudang Bulog dan serapan petani lokal Sumut ini dikemas dalam karung 5 (lima) kilogram sebelum didistribusikan ke penyalur-penyalur resmi di atas.
“Tahun ini SPHP tidak masuk ke retail modern. Ini untuk memudahkan pengawasan kami juga dan memastikan SPHP tepat sasaran,” ujarnya.