Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyebutkan sebagian pedesaan di Ranah Minang berada di kawasan hutan.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan hutan bagi masyarakat Sumbar merupakan bagian terpenting bagi kehidupan, makanya sebagian besar desa-desa yang di Sumbar berada di kawasan hutan.
"Kami memiliki komitmen besar terhadap pemulihan dan rehabilitasi kawasan hutan di Sumbar. Sebab, 81,9% nagari dan desa di Sumbar berada di dalam dan sekitar kawasan hutan," katanya, Selasa (28/1/2025).
Mahyeldi menyampaikan melihat masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan, menjadikan program perhutanan sosial sebagai solusi utama dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Dimana saat ini luasnya sudah mencapai 355 ribu hektar. Bahkan, itu diakomodir ke dalam program unggulan daerah.
Oleh karena itu, Mahyeldi mengajak semua pihak untuk berperan aktif menjaga kelestarian dan memulihkan hutan. Tujuannya, agar fungsi hutan sebagai sumber pangan, energi, dan air betul-betul dapat terealisasi secara utuh di Sumbar.
Menurutnya kegiatan penanaman pohon serentak yang dilakukannya hari ini, merupakan salah satu contoh wujud nyata peran aktif pemerintah dalam merawat kelestarian hutan di Sumbar.
Baca Juga
"Saya mengajak semua pihak, tidak hanya dari masyarakat lokal, tapi pihak lainnya untuk sama-sama menjaga hutan di Sumbar," harapnya.
Plt. Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Kehutanan Mahfudz mengatakan dalam menjaga hutan dan ekosistem lingkungan, telah dilaksanakan penanaman pohon di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu merupakan upaya konkrit dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Dimana, ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi.
"Penanaman pohon bukan sekadar solusi untuk mengatasi perubahan iklim dan polusi udara, tetapi juga sebuah komitmen nyata untuk menjaga keberlanjutan alam. Manusia memiliki tanggung jawab besar sebagai pelindung dan pengemban keseimbangan ekosistem," ujarnya.
Selain itu, Mahfudz menjelaskan alasan kenapa memilih Sumbar sebagai lokasi yang dihadirinya dalam program penanaman pohon serentak secara nasional. Menurutnya, itu karena Sumbar merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memiliki regulasi tentang perhutanan sosial, yakni Perda Nomor 1 Tahun 2024.
"Sumbar sangat serius terhadap penanganan masalah hutan, dan Sumbar merupakan provinsi pertama yang menerbitkan Perda tentang Perhutanan Sosial di Indonesia," sebutnya.
Lebih lanjut, Mahfudz menyampaikan gerakan penanaman pohon menunjukkan urgensi pohon sebagai sentral bagi kehidupan di bumi. Pohon memiliki andil besar dalam kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup.
Dikatakannya selain sebagai bagian dari upaya rehabilitasi hutan dan lahan, juga perlu kerja sama antara berbagai pihak, termasuk sektor swasta, komunitas untuk mempercepat penanganan lahan kritis.
"Kepedulian itu bisa diwujudkan dengan aksi nyata menanam pohon seperti yang kami laksanakan bersama-sama pada hari ini," tegasnya.