Bisnis.com PEKANBARU -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) terus melakukan langkah proaktif untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Salah satu upaya konkret yang telah dilakukan adalah pendistribusian vaksin PMK ke sejumlah kabupaten/kota di Riau.
Plt Kepala Dinas PKH Riau Heri Afrizon mengungkapkan sebanyak 4.100 dosis vaksin PMK telah didistribusikan hingga saat ini. Vaksin tersebut telah disalurkan ke lima daerah, yaitu Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Indragiri Hilir.
"Distribusi vaksin ini merupakan tahap awal dari program vaksinasi PMK yang lebih besar. Kami berharap dengan adanya vaksin ini, angka kasus PMK di Riau dapat ditekan," ujarnya, Jumat (24/1/2025).
Dirinya menjelaskan distribusi vaksin telah dimulai sejak 14 Januari lalu. Namun, pihaknya masih menunggu kiriman tambahan vaksin dari pemerintah pusat, mengingat alokasi vaksin untuk Provinsi Riau tahun ini mencapai 53.600 dosis.
"Kami optimis target vaksinasi dapat tercapai, meskipun jadwal pengiriman vaksin tambahan dari pemerintah pusat belum dapat dipastikan. Saat ini, prioritas distribusi memang diberikan ke daerah dengan kasus PMK yang lebih tinggi," jelas Heri.
Selain vaksinasi, Pemprov Riau juga melakukan berbagai upaya pencegahan lainnya, seperti sosialisasi kepada peternak, peningkatan pengawasan lalu lintas hewan, dan penyediaan sarana serta prasarana yang memadai.
Baca Juga
Heri Afrizon mengimbau para peternak untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya pengendalian dan pencegahan PMK. "Kerja sama yang baik akan membantu menjaga kesehatan hewan ternak dan kelangsungan usaha peternakan di Riau," ujarnya.
Menurut data pemprov, hingga saat ini, tercatat 32 kasus PMK tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dengan 26 kasus, Indragiri Hilir 4 kasus, dan Kampar 2 kasus. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama para peternak.
Namun, situasi di Kota Pekanbaru berbeda. Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru memastikan bahwa ibu kota Provinsi Riau tersebut masih bebas dari PMK.
"Hingga hari ini belum ada hewan ternak di Pekanbaru yang terindikasi PMK," ujarnya.
Firdaus menambahkan, pihaknya telah mengambil langkah antisipatif sejak awal Januari 2025 dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak. Sebanyak 575 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak di Pekanbaru, dan hingga kini tidak ditemukan kasus positif PMK.
"Alhamdulillah, di Pekanbaru kita tidak ada kasus. Kita sudah lakukan vaksinasi juga kepada hewan ternak," lanjutnya.
Selain vaksinasi, Distankan Pekanbaru juga memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang masuk dari luar kota. Prosedur pengecekan dan verifikasi kesehatan ternak dilakukan untuk memastikan mereka bebas dari penyakit.
Firdaus menegaskan pengawasan dan proses vaksinasi akan terus berlanjut untuk melindungi populasi ternak di Pekanbaru. Langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi peternak dan masyarakat, serta menjaga sektor peternakan di wilayah ini tetap produktif dan sehat.