Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luas Panen Padi Januari-Februari di Sumsel Diprediksi Naik, Capai 119.051 Ha

Untuk bulan Januari tahun ini, diperkirakan luas panen Sumsel mencapai 44.352 hektare atau tertinggi sejak lima tahun terakhir.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumatra Selatan menyebut produksi padi di wilayah itu sejak empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (Sumsel) produksi padi di wilayah itu pada 2021 mencapai 2,55 juta ton, tahun 2022 sebanyak 2,77 juta ton, 2023 sebanyak 2,83 juta ton dan tahun 2024 sebanyak 2,84 juta ton. 

“Padahal kita ketahui empat provinsi diatas kita itu turun [produksinya]. Tapi Alhamdulillah Sumsel naik meskipun sedikit,” ujar Kepala DPTPH Sumsel Bambang Pramono, Rabu (15/1/2025). 

Bambang mengatakan untuk bulan Januari tahun ini, diperkirakan luas panen Sumsel mencapai 44.352 hektare atau tertinggi sejak lima tahun terakhir. 

Jika produktivitas berkisar 5,6 ton per hektare, pihaknya menyebut produksi padi untuk satu bulan pertama tahun ini mampu mencapai 250.000 ton. 

 “Untuk bulan Februari, panen diperkirakan meningkat menjadi 74.699 ha. Jadi total [luas panen] dua bulan sudah 119.051 hektare,” katanya. 

Dia menambahkan, puncak panen pada tahun ini akan berlangsung pada bulan Maret mendatang. Sedangkan wilayah penghasil yang telah memasuki panen pada bulan ini dipastikan merupakan lahan jenis pasang surut. 

“Jadi kita optimis produksi tahun 2025 untuk gabah maupun beras di Sumsel akan lebih tinggi dari 2024,” sambungnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan mengimbau agar pemerintah daerah segera menyiapkan gudang untuk penampungan menjelang momen puncak panen raya. Tujuannya agar seluruh hasil panen para petani dapat diserap secara maksimal. 

“Bisa dari Dinas Pertanian atau Dinas Ketahanan Pangan menindaklanjuti arahan Pak Menko bahwa bupati walikota untuk menyediakan gudang penampungan. Serta kalau bisa menghidupkan kembali lumbung desa,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper