Bisnis.com, BATAM - Kalangan pengusaha menaruh harapan besar pada calon Wali Kota baru di Batam.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam berharap siapapun yang jadi menjadi orang nomor satu di Batam memiliki visi untuk membangun Batam jadi kota modern, dengan menjaga pertumbuhan ekonomi berada di tren positif.
"Artinya investasi yang selama ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi haruslah menjadi fokus kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Kebijakan yang dibuat nantinya haruslah berpihak pada kepentingan Batam sebagai daerah tujuan investasi," kata Ketua Apindo Batam Rafki Rasyid, Selasa (26/11/2024).
Menurut Rafki, contoh kebijakan pro investasi yakni perizinan dipermudah, birokrasi dibuat ringkas dan transparan, pembangunan manusia terus didorong lebih baik, lapangan pekerjaan harus terus dijaga tetap terbuka luas, dan kondusifitas Batam dijaga tetap aman dan nyaman.
"Pasangan Wako dan Cawako yang nantinya terpilih juga kita harapkan memiliki wawasan global, agar bisa memahami bisnis internasional dan mampu menjadi agen untuk menarik investasi asing yang lebih banyak lagi," katanya lagi.
Keberlanjutan dari program Wali Kota sebelumnya juga harusnya dipertimbangkan agar diteruskan jika sudah terbukti berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Baca Juga
"Jangan sampai ganti Wali Kota, berganti pula semua program. Akibatnya program tersebut dimulai lagi dari nol. Kalau dimulai dari awal, maka tentunya manfaatnya membutuhkan waktu baru bisa dirasakan lagi oleh masyarakat," tuturnya.
Rafki menegaskan Apindo selaku wadah organisasi tempat berkumpulnya pemilik perusahaan, akan selalu memberikan masukan kepada siapa pun nantinya yang akan terpilih menjadi Wali Kota.
"Apindo akan menjalin hubungan baik dan siap membantu memberikan masukan ataupun kritik kepada pemerintahan yang baru di Batam nantinya. Kita sangat berharap Batam akan lebih maju lagi di bawah kepemimpinan yang baru nantinya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Jadi Rajagukguk mengatakan Wali Kota baru nanti harus ikut mendorong percepatan pengembangan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan dua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Batam.
"Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 7,04%, hanya terpaut sedikit dari target nasional sebesar 8 persen," ujarnya.
Jadi menegaskan untuk mendongkrak capaian ekonomi ini, selain percepatan pembangunan KEK dan PSN, regulasi dan insentif yang ramah dunia usaha juga perlu diintensifkan. Hal ini perlu dilakukan karena dapat menjadi senjata pamungkas Kadin Batam saat berupaya menggaet investasi dari luar negeri.
"Selain harmonisasi kebijakan, Kadin Batam bertugas membangun komunikasi intensif dengan pengusaha lokal dan internasional untuk menarik investasi ke Batam," katanya lagi.
Menurut Jadi, ada sejumlah sektor unggulan di Batam yang perlu mendapat insentif agar bisa berkembang, seperti industri manufaktur, pariwisata, shipyard, dan data center.(K65)