Bisnis.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara menyampaikan bahwa tingkat inflasi tahunan Sumut pada September 2024 yang mencapai 1,40% (year-on-year/yoy) disumbang oleh 5 (lima) jenis komoditas dominan.
Statistisi Ahli Utama BPS Sumut Misfaruddin mengatakan, beras menjadi komoditas paling dominan yang berandil pada inflasi tahunan Sumut pada September yakni sebesar 0,31%.
“Ini berkaitan dengan kenaikan harga beras dalam setahun belakangan,” kata Misfaruddin saat rilis berita resmi statistik, Selasa (1/10/2024).
Dikatakan Misfaruddin, komoditas beras pada September memang relatif stabil dengan mencetak angka deflasi bulanan 0,45% (mtm). Namun, sepanjang Januari hingga September 2024 komoditas pangan pokok masyarakat ini tercatat mengalami lima kali inflasi yakni pada Januari, Februari, lalu Juni, Juli, dan Agustus, sementara deflasi beras tercatat hanya terjadi selama 4 kali (bulan) sepanjang periode tersebut.
Hal itu memperbesar tingkat inflasi kumulatif beras di Sumut yang dari Januari hingga September 2024 terhitung sebesar 1,95% (year-to-date/ytd).
Adapun penyumbang angka inflasi tahunan Sumut terbesar setelah beras ialah emas perhiasan sebesar 0,26%; disusul sigaret kretek mesin sebesar 0,25%; gula pasir 0,13%; dan minyak goreng 0,13%.
Baca Juga
Harga emas Antam terus menanjak sepanjang 2024 hingga per 30 September kemarin tercatat sebesar Rp1,46 juta per gram.
Begitupun dengan kenaikan harga minyak goreng yang disebut lebih didominasi oleh kenaikan harga CPO, di mana dari data Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumatra Utara pekan lalu telah mencapai Rp13.299 per kg. Dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga minyak goreng curah di level pedagang di Sumut telah mencapai Rp17.600 per kg per akhir September, dari Rp16.850 pada awal Juli 2024.
Misfaruddin mengatakan, kondisi-kondisi tersebut membuat tingkat infasi tahunan Sumut pada September menyentuh 1,40% (yoy), dengan tingkat inflasi tahun kalender Sumut sebesar 0,46% (ytd). Sedangkan secara bulanan, September ini Sumut kembali deflasi dengan catatan angka 0,21% (month-to-month/mtm).
Dia berharap tingkat inflasi Sumut hingga akhir tahun 2024 masih masuk dalam rentang sasaran yang ditargetkan pemerintah.
“Dalam indikator makro ada clue inflasi terjaga di rentang 2,5%+1%, kami berharap di akhir tahun nanti bisa tercapai demikian,” tandasnya. (K68)