Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Pekanbaru Bukukan Pendapatan Rp444 Miliar dari Target Rp845 Miliar pada 2024

Pendapatan ini sudah mencapai sekitar 53% dari target sampai akhir tahun yang di angka Rp845 miliar.
Karyawan menata uang tunai./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.
Karyawan menata uang tunai./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, PEKANBARU - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru mencatat pendapatan daerah itu dari sektor pajak sudah terealisasi Rp444 miliar.

Kepala Bapenda Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan pendapatan ini sudah mencapai sekitar 53% dari target sampai akhir tahun yang di angka Rp845 miliar. 

"Setoran pajak yang kami terima sudah mencapai Rp444 miliar, kami yakin target sampai akhir tahun ini bisa kami capai," ujarnya Rabu (14/8/2024).

Untuk meningkatkan pendapatan pajak daerah, pihaknya telah menyiapkan program penghapusan denda pajak yang masih berlangsung hingga 31 Agustus 2024. Program penghapusan denda ini telah berjalan sejak awal Juni sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Dia mengatakan insentif ini merupakan salah satu langkah untuk meringankan beban masyarakat dalam membayar pajak daerah. "Ini adalah salah satu insentif yang kami berikan. Selama ini, juga ada insentif berupa pemotongan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi masyarakat," jelas Alek Kurniawan.

Dia memaparkan program penghapusan denda ini berlaku untuk semua sektor pajak daerah di Kota Pekanbaru, yang terdiri dari 11 sektor. Selain itu, Bapenda Kota Pekanbaru juga rutin memberikan pemotongan nilai pembayaran PBB, dengan potongan hingga 100% untuk kategori tertentu.

Untuk pemotongan PBB diberikan berdasarkan nilai pajak yang harus dibayar. Potongan 100% diberikan untuk nilai pajak hingga Rp100.000, sementara potongan 85% untuk nilai PBB antara Rp100.001 hingga Rp500.000. Potongan sebesar 70% diberikan untuk nilai PBB antara Rp501.000 hingga Rp2 juta dan potongan 33% untuk nilai PBB di atas Rp2 juta.

"Kami mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan kesempatan penghapusan denda pajak ini sebelum program berakhir," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper