Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan Sumsel Surplus US$1,12 Miliar pada Triwulan II/2024

Perkembangan ekspor dan impor di wilayah Sumatra Selatan mengalami surplus perdagangan US$1,12 miliar pada periode triwulan II/2024.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PALEMBANG – Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto melaporkan perkembangan ekspor dan impor di wilayah itu mengalami surplus perdagangan US$1,12 miliar pada periode triwulan II/2024. 

Menurutnya neraca perdagangan secara quartal to quartal (qtq) mengalami peningkatan, tetapi secara year on year (yoy) mengalami penurunan. 

“Ada kenaikan secara qtq sebesar 42,63%, sementara secara yoy kontraksi sebesar 26,18%,” ungkapnya, dikutip Selasa (6/8/2024). 

Wahyu memerinci, perkembangan ekspor pada empat komoditas unggulan di Sumsel diantaranya bahan bakar mineral, tercatat senilai US$666,3 juta. Ekspor tersebut mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 18,47% secara qtq, sedangkan secara yoy mengalami penurunan 3,97%. 

Kemudian untuk ekspor komoditas bubur kertas (pulp), lanjut dia, tercatat US$269,15 juta atau mengalami peningkatan 4,78% secara qtq, tetapi mengalami kontraksi cukup dalam sebesar 29,34% secara tahunan. 

Sementara untuk ekspor komoditas karet dan barang dari karet baik secara qtq maupun yoy tercatat mengalami kenaikan masing-masing 7,91% dan 8,64% dengan nilai sebesar US$301,7 juta. 

Kondisi itu menurutnya sejalan dengan catatan hasil produksi tanaman karet yang juga mengalami kenaikan baik itu secara qtq maupuan yoy. 

"Berdasarkan catatan peristiwa pada triwulan II/2024 ini, produksi tanaman karet juga tercatat mengalami kenaikan secara qtq sebesar 0,65% dan secara yoy sebesar 3,54%,” jelas Wahyu. 

Selanjutnya untuk ekspor komoditas minyak dan gas pada periode ini tercatat US$109,23 juta atau kompak mengalami penurunan sebesar 15,82% secara qtq dan 15,31% secara yoy. 

“Memang dominasi ekspor juga cukup tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumsel,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper