Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak di 17 Kabupaten Kota

Pemprov Sumsel melaksanakan penanaman cabai merah dan bawang serentak di 17 kabupaten kota sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan dan laju inflasi.
Pelaksanaan tanam cabai dan bawang merah serentak se Sumsel yang dilaksanakan di Lahan Kelompok Tani Setia Makmur, Kecamatan Sukarami, Palembang, Selasa (16/7/2024). Bisnis/Husnul
Pelaksanaan tanam cabai dan bawang merah serentak se Sumsel yang dilaksanakan di Lahan Kelompok Tani Setia Makmur, Kecamatan Sukarami, Palembang, Selasa (16/7/2024). Bisnis/Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) melaksanakan penanaman cabai merah dan bawang serentak di 17 kabupaten kota sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan dan laju inflasi di wilayah tersebut. 

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel Bambang Pramono menerangkan kondisi cabai merah dan bawang merah di Sumsel memang cukup berbeda dengan beras. 

Produksi beras di Sumsel mampu mencapai 1,7 juta ton per tahun dengan jumlah konsumsi hanya 830 ribu ton per tahun. “Artinya beras Sumsel surplus 52% atau 570 ribu ton,” ujarnya, Selasa (16/7/2024). 

Sementara untuk cabai merah dan bawang merah jumlah konsumsinya lebih besar dibanding dengan produksi yang dihasilkan. Sehingga lebih dari 50% kebutuhan dua komoditas volatile food itu harus mendapat pasokan dari luar daerah. 

Secara rinci produksi cabai merah pada 2023 tercatat sebesar 15,270 ton dengan jumlah konsumsi yang mencapai 30,602 ton. Sedangkan bawang merah produksinya hanya 1,907 ton per tahun sedangkan konsumsinya sebesar 25,181 ton per tahun. 

“Jadi melalui tanam serentak ini untuk mendorong petani agar melakukan hal yang sama, dan seterusnya akan kita kawal agar pemenuhan kebutuhan cabai merah dan bawang merah dapat secara perlahan terpenuhi secara mandiri,” jelas Bambang. 

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel Ricky P Gozali mengungkapkan cabai merah dan bawang merah memang masuk dalam lima besar komoditas penyumbang inflasi di Sumsel. 

Dia menjelaskan, tekanan harga pada dua komoditas itu secara umum dipengaruhi oleh kondisi cuaca ekstrem yang berakibat pada penurunan hasil produksi beberapa sentra produksi. 

“Akibatnya neraca konsumsi (cabai merah dan bawang merah) mengalami defisit,” katanya. 

Untuk itu, melalui pelaksanaan gerakan tanam serentak ini, diharapkan dapat memenuhi dan meningkatkan ketersediaan pasokan cabai merah dan bawang merah di wilayah Sumsel. 

“Kegiatan ini juga diharapkan jadi upaya dalam pengendalian andil komoditas pangan yang sering menyumbang inflasi di awal tahun lalu,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper