Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan Sumbar Tumbuh 7,12%

Kenaikan kredit perbankan 7,12% ini menjadi Rp70 triliun, ini angka yang besar.
Potret Presiden Pertama Indonesia Sukarno dan Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta dalam uang rupiah pecahan Rp100.000./Bloomberg-Brent Lewin.
Potret Presiden Pertama Indonesia Sukarno dan Wakil Presiden Pertama Indonesia Mohammad Hatta dalam uang rupiah pecahan Rp100.000./Bloomberg-Brent Lewin.

Bisnis.com, PADANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kredit perbankan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada April 2024 naik 7,12% secara year on year (yoy).

"Kenaikan kredit perbankan 7,12 persen ini menjadi Rp70 triliun, ini angka yang besar," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Agusman di Padang, Jumat (21/6/2024).

Menurut dia, melihat prospek dan peluang di Ranah Minang angka itu masih bisa digenjot agar semakin mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Dari segi perusahaan pembiayaan OJK mencatat terjadi pertumbuhan sebesar 5,47% menjadi Rp5 triliun lebih. Tidak hanya itu, Agusman juga menyebut instansi tersebut memiliki satu modal ventura yang memiliki nilai aset sebesar Rp206 miliar.

"OJK juga memiliki Lembaga Keuangan Mikro namun masih kecil dan perlu kita tingkatkan lagi dengan nilai saat ini sekitar Rp2 miliar," ujar dia.

Kemudian yang tidak kalah penting ialah keberadaan pinjaman online atau pinjol di Ranah Minang yang resmi dan sudah terdaftar serta diawasi OJK dengan nilai sekitar Rp1 triliun.

Pada kesempatan itu, ia mengajak semua pihak secara bersama mendukung dan meningkatkan sektor jasa keuangan dan perekonomian di Sumbar.

OJK juga berkomitmen mewujudkan sektor keuangan yang berintegritas serta melindungi konsumen.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan keberadaan OJK di daerah tergolong vital dalam membantu menggerakkan roda perekonomian. Apalagi, Menteri Dalam Negeri menekankan agar Ranah Minang fokus pada pengembangan pertanian, pariwisata dan usaha mikro kecil dan menengah.

Apalagi, sekitar 57% masyarakat di daerah tersebut bergantung pada sektor pertanian, dan 23% kontribusi pendapatan Sumbar berasal dari sektor pertanian.

"Sumbar serius di pertanian sehingga 10% APBD Sumbar kita alokasikan ke sektor ini," sebut dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper