Bisnis.com, BATAM — Warga Pulau Rempang yang memilih relokasi ke Batam terus bertambah. Terakhir Badan Pengusahaan (BP) Batam memfasilitasi relokasi empat KK yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City, Jumat (7/6/2024).
Jumlah tersebut menambah total warga Rempang yang telah menempati hunian sementara di Baam menjadi sebanyak 98 KK.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan BP Batam masih terus fokus melakukan upaya relokasi, karena Rempang akan diprioritaskan jadi pusat ekonomi baru di Batam.
"Sesuai instruksi Kepala BP Batam, percepatan realisasi proyek Rempang Eco-City tetap mengedepankan hak-hak masyarakat. Sehingga, tidak ada hak warga yang terabaikan," ujar Tuty.
Di samping itu, Tuty juga menyampaikan komitmen BP Batam untuk mempercepat realisasi investasi di Rempang.
Tidak hanya itu saja, rencana investasi pengembangan Rempang pun akan membuka peluang kerja bagi warga setempat. "BP Batam berharap seluruh proses ini dapat rampung dan mendapat dukungan dari seluruh pihak," tambahnya.
Baca Juga
Pada kesempatan ini, Tuty juga memaparkan terkait progres pengerjaan empat rumah contoh di Tanjung Banon. BP Batam telah menyelesaikan pengerjaan keempat rumah tersebut.
Pihaknya pun juga telah menyelesaikan pengerjaan jalan masuk di areal rumah baru untuk warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City.
"Hingga saat ini, pengerjaan rumah sudah 100%. Untuk jalan masuk, BP Batam sudah melakukan pengaspalan dengan lebar 6 meter. Sedangkan untuk jalan Kawasan, kami masih terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR," pungkasnya.(K65)