Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN Sumsel Periode April 2024 Defisit Rp9,02 Triliun

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Provinsi Sumatra Selatan periode April 2024 mengalami defisit sebesar Rp9,02 triliun.
Kota Palembang, Sumatra Selatan/Hallo Palembang
Kota Palembang, Sumatra Selatan/Hallo Palembang

Bisnis.com, PALEMBANG – Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Provinsi Sumatra Selatan periode April 2024 mengalami defisit sebesar Rp9,02 triliun. 

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) Ferdinan Lengkong menerangkan realisasi pendapatan negara Sumsel mencapai Rp6,14 triliun atau meningkat 6,61% secara year on year (yoy). 

Sedangkan dari sisi belanja negara mengalami peningkatan mencapai 25,09% secara yoy, dengan realisasi sebesar Rp15,16 triliun. 

“APBN Sumsel menunjukkan kinerja yang optimal serta realisasi pendapatan dan belanja negara menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2023,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024). 

Dia menyebutkan, pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan yang terealisasi sebesar Rp5,15 miliar atau sekitar 25,9% dari target. Capain itu mengalami pertumbuhan sebesar 4,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. 

Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu peningkatan setoran PPh 21 di seluruh sektor, yang juga menandakan level penghasilan karyawan dan serapan tenaga kerja semakin baik.

Sementara untuk realisasi instrumen lain meliputi penerimaan bea masuk yang mengalami peningkatan 42,2% secara yoy, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terdiri dari penerimaan pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp668 miliar, dan pendapatan PNBP lainnya sebesar Rp319 miliar. 

“Serta PNBP aset, piutang, dan lelang yang mencapai Rp19,03 miliar atau tumbuh positif sebesar 97,3% yoy,” kata Ferdinan. 

Dari sisi belanja negara, terdiri dari belanja kementerian/lembaga sebesar Rp5,43 triliun atau meningkat 48,02% yoy, dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp9,72 triliun atau meningkat 15,12%.

Penyaluran TKD yang mencapai 30,7% dari pagu tersebut, kata dia, tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

“Faktor pendorong utama yaitu pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Desa di Sumsel,” tutupnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper