Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Belanja Negara Sumsel Capai Rp10,40 Triliun, Ini Rincian Penggunaannya

Kanwil DJPb Sumsel melaporkan realisasi belanja negara periode Januari hingga Maret 2024 telah mencapai Rp10,4 Triliun.
Pengerjaan proyek infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) /Dok. BPJT
Pengerjaan proyek infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) /Dok. BPJT

Bisnis.com, PALEMBANG – Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sumatra Selatan (Kanwil DJPb Sumsel) melaporkan realisasi belanja negara periode Januari hingga Maret 2024 telah mencapai Rp10,4 Triliun. 

Serapan itu setara dengan 20,04% dari pagu yang ditetapkan pada tahun 2024 sebesar Rp51,08 triliun. 

“Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, realisasi belanja negara di Sumsel masih tetap terjaga (on track),” ujar Kepala Kanwil DJPb Sumsel Rahmadi Murwanto, Selasa (30/4/2024). 

Dia menerangkan kinerja belanja negara untuk kementerian/lembaga telah terserap Rp3,74 triliun atau 18,48% dari pagu. Adapun alokasi setiap posnya terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp1,49 triliun, belanja barang Rp1,64 triliun, belanja modal Rp0,61 triliun, dan belanja bansos Rp1,31 miliar. 

Secara umum belanja yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, kegiatan pemilu, pembayaran tunjangan hari raya, layanan kesehatan dan sebagainya itu mengalami pertumbuhan cukup baik yakni 30,37% secara year on year (yoy). 

Sementara dari sisi kinerja penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) menunjukkan tren positif mencapai double digits Rp6,65 triliun atau 21,03% dari target yang telah ditetapkan. 

Rahmadi menerangkan pendorong utama realisasi tersebut yakni pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp1,46 triliun, penyaluran Dana Alokasi Umum  (DAU) mencapai Rp3,44 triliun, penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik mencapai Rp985,58 miliar. Serta percepatan penyaluran dana desa akseleratif dengan mencatatkan Rp755 miliar hingga Maret 2024. 

“Penyaluran TKD mencatatkan tren positif terlihat dari beberapa jenis TKD yang sudah terakselerasi sejak awal tahun,” jelasnya.

Disamping itu, diakuinya, dari sisi pendapatan negara mencapai Rp4,18 triliun atau 18,89 % dari target. Realisasi tersebut sedikit terkontraksi -1,55% secara yoy. 

Masing-masing penyokongnya diantaranya penerimaan pajak sebesar Rp3,33 triliun, penerimaan bea & cukai sebesar Rp64,9 miliar, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp782 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper