Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan kembali melaksanakan program pasar murah Dekranasda Sumsel dan Kriya Sriwijaya Ramadan Sale 2024 yang diresmikan di Kriya Sriwijaya, Palembang, Rabu (27/3/2024).
Melalui Dinas Perdagangan Sumsel, pasar murah dilakukan di beberapa tempat pada Rabu dan Jumat setiap minggunya.
Lokasi yang dipakai untuk kegiatan pasar murah tidak tetap pada satu lokasi, tetapi berpindah-pindah. Masyarakat dapat mengakses informasi melalui media sosial Pemprov Sumsel atau Dinas Perdagangan Sumsel terkait pasar murah tersebut.
Plh Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Henny Yuliati menjelaskan kegiatan pasar murah dan Kriya Sriwijaya merupakan upaya yang dilakukan oleh Pemprov Sumsel dalam menekan angka inflasi.
“Pastinya setiap upaya yang dilakukan oleh Pemprov Sumsel dalam upaya untuk menekan angka inflasi. Seberapa besar menekannya itu kan perhitungannya dari evaluasi BPS. Yang penting pada saat ini Pemprov Sumsel sudah melakukan upaya baik dari pasar murah, kemudian gerakan pangan murah yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan juga ada Toko Kepo [Toko Kebutuhan Pokok],” ujarnya.
Neng Muhaiba, Ketua Harian Dekranasda Provinsi Sumsel, menjelaskan terdapat banyak kebutuhan pokok masyarakat mulai dari beras, minyak, gula daging, hingga sayur-sayuran yang tersedia di pasar murah.
Baca Juga
“Beras tadi sebanyak 5 ton, kemudian gula ada bermacam-macam dari PTPN 500 kg, gula PSM 15 dus yang isi 20 dengan harga Rp16.000, terus minyak Fortune 18 dus isi 24 sama, ada daging beku kerbau dan daging beku premium. Terdapat juga sayur-sayuran seperti bawang dan cabe,” ungkapnya.
Dia menjelaskan kegiatan pasar murah merupakan kegiatan tahunan yang memang diadakan setiap tahun saat Ramadan tiba.
“Kita tahu Kriya Sriwijaya ini adalah pusat promosi dari para pelaku IKM dan UMKM se-Sumsel. Jadi bukan hanya yang berada di Palembang tetapi se-Sumsel termasuk dari kabupaten/kota,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan beras masih menjadi primadona masyarakat dalam belanja di pasar murah dibandingkan dengan daging atau yang lainnya.
“Namun memang yang menjadi primadona tetap beras dan beras ini tadi sudah 1 box sudah selesai dan sekarang masih dilanjutkan,” ujarnya.