Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan beserta jajaran OPD terkait berupaya melakukan persiapan dini dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2024.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sumatra Selatan (Sumsel) Edward Candra mengatakan persiapan dilakukan mulai dari personel, peralatan dan logistik, termasuk menjaga kondisi embung-embung yang ada untuk memastikan ketersediaan air tetap terpenuhi saat musim kemarau datang.
“Evaluasi kita untuk penanganan tahun ini utamanya persoalan air, jadi kita akan menjaga embung-embung agar pasokan air tidak terhambat,” katanya, Jumat (22/3/2024).
Mitigasi lebih awal juga akan dilakukan melalui pengecekan kepatuhan sejumlah perusahaan baik dari bidang kehutanan maupun perkebunan yang ada di Bumi Sriwijaya.
“Kita turunkan tim nantinya untuk mengecek ada sekitar 53 perusahaan. Kita pastikan kepatuhannya,” sambung Edward.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel M Iqbal Alisyahbana menambahkan penanganan karhutla di wilayah kerjanya itu akan memprioritaskan sejumlah daerah.
Baca Juga
Diantaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang memiliki area gambut terluas dan rawan terjadi karhutla. Kemudian Kabupaten Musi Banyuasin, Muara Enim dan juga Kabupaten Ogan Ilir.
“Untuk bulan kemarau diprediksi mulai berlangsung di bulan Juni hingga Agustus, tapi kita akan mulai bersiap dari bulan Mei nanti,” jelasnya.
Iqbal menambahkan, untuk saat ini Pemerintah Provinsi Sumsel masih belum menetapkan atau menaikan status siaga karhutla.
Hal itu lantaran hampir seluruh wilayah masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat serta jumlah hotspot yang terpantau saat ini juga baru mencapai belasan titik.
“Berbeda dengan Riau yang sudah dinaikkan statusnya menjadi siaga karena daerah pesisirnya sudah jarang hujan meskipun di wilayah lain masih ada (hujan). Sumsel saat ini masih turun hujan hampir di seluruh wilayah," pungkasnya.