Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemprov Riau menyatakan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi.
Laporan dari lapangan pada Senin (26/2/2024) mengindikasikan adanya kebakaran di Tanjung Palas dan Medang Kampai, Kota Dumai seluas 1,7 hektare, serta di Simpang Lasa, Kepenghuluan Sei Gajah, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir (Rohil) seluas 1 hektare.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal menyampaikan berdasarkan laporan petugas di lapangan, karhutla terjadi di Dumai dan Rohil dengan luas mencapai 2,7 hektare lahan yang terbakar.
"Petugas gabungan, termasuk TNI, Polri, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api, berupaya keras untuk memadamkan kebakaran tersebut. Proses pemadaman dilakukan melalui jalur darat, dan sebagian lahan yang terbakar sudah berhasil dipadamkan, bahkan ada yang sudah dalam proses pendinginan," ungkapnya, Rabu (28/2/2024).
Edy Afrizal mengapresiasi kesabaran dan kerja keras petugas di lapangan. Menurutnya ini semua berkat jasa petugas di lapangan, baik TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api yang turut serta memadamkan api.
Sejak awal Januari hingga 26 Februari 2024, total luas lahan terbakar mencapai 21,80 hektare. Rinciannya adalah 13,40 hektare di Dumai, 4,30 hektare di Bengkalis, 2 hektare di Kepulauan Meranti, 1 hektare di Siak, 1 hektare di Pekanbaru, dan 0,05 hektare di Kuansing. Sementara itu, Kabupaten Kampar, Pelalawan, Inhu, Inhil, dan Rohul hingga saat ini belum melaporkan adanya lahan yang terbakar.
Baca Juga
Edy Afrizal mengimbau masyarakat dan perusahaan yang membuka lahan untuk tidak menggunakan cara membakar, terutama mengingat intensitas hujan di beberapa daerah di Riau telah berkurang. Hal ini menjadi langkah preventif agar tidak terjadi Karhutla yang dapat merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Riau Jim Gafur menyampaikan bahwa tahun lalu Pemerintah Provinsi Riau lebih awal menetapkan status siaga darurat karhutla pada Februari 2023, mengingat beberapa daerah sudah mengalami kebakaran, dan dua kabupaten telah menetapkan status siaga.
"Hingga saat ini, luas lahan yang terbakar mencapai 21,80 hektare mencakup periode Januari hingga akhir Februari. Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, luas lahan yang terbakar menunjukkan penurunan yang cukup signifikan," katanya.
Pihak BPBD terus memantau situasi di kabupaten dan kota. Jika kondisinya sudah masuk musim kering, pihaknya akan memberi informasi kepada kabupaten dan kota untuk segera menetapkan status siaga darurat Karhutla 2024.
"Saat ini, baru Kota Dumai yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Penetapan status siaga ini merupakan langkah antisipasi lebih awal untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.