Bisnis.com, SEKAYU – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mulai mencairkan program Bantuan Tunai untuk Masyarakat Miskin (Bantu Umak) pertama di tahun ini (Januari-Februari 2024) kategori desil I, Kamis (14/3/2024).
Bantu Umak ini merupakan program unggulan Pemkab Muba karena telah membuat angka kemiskinan ekstrem di daerah tersebut turun drastis menyentuh angka 0,9% dari sebelumnya 4,7%.
Awal Ramadan 1445 H kali ini membuat ribuan emak-emak khususnya kalangan prasejahtera kategori ekstrem di Kabupaten Muba dapat bernapas lega.
“Kami sangat senang, uangnya bisa memenuhi kebutuhan sembako di bulan puasa,” ungkap Arnita (45) warga Kayuara salah satu emak-emak penerima Bantu Umak di sela pembukaan penyaluran Program Bantuan Sosial Bantu Umak Tahun 2024 di Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sekayu, Kamis (14/3/2024).
Ia mengaku, program Bantu Umak yang dicanangkan Pj. Bupati Apriyadi Mahmud sangat meringankan beban dirinya dan keluarga sejak tahun lalu.
“Kami sangat bersyukur, berkat bantuan ini kebutuhan keluarga kami sehari-hari bisa terpenuhi dengan sangat baik,” ucapnya.
Baca Juga
Senada diungkapkan Maimunah (59), ia menyebutkan pencairan bantu umak selama dua bulan, yakni Januari-Februari sebesar Rp650.000 yang diterima tersebut sangat bermanfaat dan meringankan beban saat menjalankan ibadah puasa.
“Kami terima kasih kepada Pak Apriyadi. Bantuan ini cair di waktu yang tepat saat bulan puasa. Kami bisa beli sembako dan kebutuhan sehari-hari lainnya,” tuturnya.
Ia mengaku, untuk melakukan proses pencairan sangat mudah dan dibantu penuh oleh pihak bank. “Bantuan ini sangat mudah dicairkan. Prosesnya cukup antrean di bank dan semuanya dibantu oleh pihak bank,” ungkap dia.
Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud merinci pencairan Bantu Umak diberikan selama 12 bulan dengan rincian untuk kategori desil I Rp325.000 per bulan dan desil II Rp225.000 per bulan.
“Semoga pencairan Bantu Umak ini bermanfaat untuk keluarga-keluarga yang membutuhkan, terlebih saat ini sedang dihadapkan pada bulan puasa,” ujar mantan Kadinsos Pemprov Sumsel itu.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya itu menjelaskan, pencairan langsung masuk ke rekening masing-masing melalui Bank BRI. "Jadi pencairan langsung ke rekening masing-masing," ulasnya.
Ia menambahkan, atas realisasi program bantu umak tidak hanya berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem mencapai nol persen, tetapi juga atas realisasi tersebut Pemkab Muba mendapatkan reward berupa insentif fiskal kategori kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Semua demi masyarakat Muba, dan saya berpesan manfaatkan sebaik mungkin pencairan Bantu Umak ini, gunakan untuk hal yang bermanfaat,” tuturnya.
Sementara itu, Kadinsos Muba Ardiansyah merinci, tercatat ada sebanyak 17.493 penerima program bantu umak kategori desil I dan desil II di Kabupaten Muba.
“Untuk pencairan desil I diterima sebanyak 9.774 jiwa yang menerima pencairan selama 2 bulan dengan total Rp650.000 dan total dana yang dialokasikan Rp3,1 miliar,” ungkap dia.
Ia menambahkan, proses pencairan dilakukan lewat rekening masing-masing penerima Bantu Umak di Bank BRI.
“Kita sangat berterima kasih kepada pak Bupati Apriyadi, beliau yang menginisiasi program ini demi meringankan beban masyarakat kategori miskin ekstrem,” bebernya.