Bisnis.com, PAINAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat terdapat sekitar 80 unit rumah yang rusak ringan hingga roboh akibat banjir bandang yang menerjang di Nagari/Desa Ganting Mudik Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Menurut Kalaksa BPBD Provinsi Sumbar Rudy Rinaldy melihat banyaknya kayu-kayu berukuran berserakan di sepanjang aliran sungai Batang Surantih dan juga turut masuk ke pemukiman penduduk yang merusaki bangunan rumah dan tempat ibadah, maka kuat dugaan banjir bandang yang terjadi tersebut akibat illegal logging.
"Saya sudah menduga, banjir bandang yang terjadi itu akibat pembalakan liar. Kami akan pastikan dugaan ini, setelah selesai melakukan penanganan bencana, maka akan ada tim melakukan penyisiran hingga ke hulu sungai," katanya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (13/3/2024).
Rudy menyampaikan setelah mendapat informasi dari warga setempat, belum pernah ada terjadi bencana banjir yang sedahsyat tersebut. Artinya ada penyebab yang membuat banjir bandang melanda desa itu.
"Kami menduga satu-satunya penyebab bencana ini ada illegal logging," tegasnya.
Dari pantuan Bisnis di lokasi bencana, terlihat kayu-kayu berukuran besar menumpuk di pemukiman penduduk dan merusak bangunan rumah dan tempat ibadah seperti masjid dan mushola.
Baca Juga
Kayu-kayu ini terbawa arus banjir yang terjadi Kamis 7 Maret 2024 lalu. Ada puluhan rumah yang hancur dan rusak akibat dihantam kayu-kayu tersebut.
Dari keterangan warga Batu Bala, Iyas banyaknya hancur bangunan rumah serta tempat ibadah akibat dihantam kayu-kayu besar yang terbawa arus banjir bandang
"Kondisi ketika itu membuat warga panik karena jalur untuk evakuasi ditutup kayu-kayu berukuran besar dan berserakan di sepanjang kawasan banjir. Kami pasrah saja," katanya.
Bahkan di tempat tinggal Iyas tersebut ada 4 unit rumah yang hancur dan hanyut terbawa arus banjir bandang.
Beruntung tidak ada korban jiwa di kawasan bencana banjir bandang di kampung Batu Bala itu.
Namun kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Saat ini belum diketahui terkait penanganan atau ganti rugi bangunan rumah yang rusak akibat banjir bandang tersebut.