Bisnis.com, PEKANBARU-- Provinsi Riau memiliki populasi penduduk mencapai 6,7 juta orang, sedangkan jumlah dokter hanya sekitar 4.700 orang, sehingga masih diperlukan peningkatan ketersediaan dokter.
Pada perbandingan Standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio minimal dokter per 1.000 orang, karena itu Riau masih membutuhkan sekitar 2.000-3.000 dokter lagi.
Untuk menyiasasi hal itu, tim Visitasi Lapangan untuk usulan pembukaan Program Studi Kedokteran di Program Sarjana, dan Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) tiba di kampus tersebut, yang dipimpin oleh Soetrisno Sumardjo, Direktur Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) Indonesia.
Rektor UMRI, Saidul Amin menyatakan bahwa Fakultas Kedokteran UMRI menjadi suatu kebutuhan mendesak saat ini dan kedepan.
"Penting untuk memperluas layanan kesehatan di Riau, terutama mengingat wilayah ini berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, yang telah menerapkan layanan kesehatan yang lebih baik," ungkapnya Rabu (28/2/2024).
Dia menyatakan tekad UMRI dalam mendirikan Fakultas Kedokteran sebagai bagian dari tanggung jawab besar dalam pembangunan bidang kesehatan. Menurutnya Riau seharusnya memiliki lima Fakultas Kedokteran, sesuai dengan populasi dan kebutuhan, namun saat ini baru dua Fakultas Kedokteran.
Baca Juga
Sementara itu, Prof Budu dari Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa persiapan untuk membuka Fakultas Kedokteran sudah dilakukan sebelum moratorium pembukaan Fakultas Kedokteran dibuka.
"PP Muhammadiyah telah mengklasifikasikan PTMA berdasarkan kemampuannya untuk mendirikan Fakultas Kedokteran, dan pembukaan Fakultas Kedokteran fokus pada PTMA besar yang memiliki kemampuan memenuhi standar kualitas pendirian Fakultas Kedokteran," ujarnya.
Direktur Kelembagaan Dirjen Diktiristek, Dr. Lukman menyambut baik rencana pembukaan Fakultas Kedokteran di UMRI. Dia berharap keberadaan Fakultas Kedokteran dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
