Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sumbar Naik, Penerimaan Bea Cukai Turun, Ini Penjelasan Otoritas

BPS mencatat nilai ekspor asal Provinsi Sumatra Barat pada November 2023 sebesar US$233,05 juta atau naik sebesar 20,42% (mtm).
Teluk Bayur./Istimewa
Teluk Bayur./Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor asal Provinsi Sumatra Barat pada November 2023 sebesar US$233,05 juta atau naik sebesar 20,42% dibandingkan dengan ekspor Oktober 2023 dan impor sebesar US$38,01 juta atau mengalami penurunan sebesar 11,83%.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan naiknya ekspor Sumbar pada November 2023 itu terjadi pada beberapa golongan barang seperti golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) dan diikuti golongan berbagai produk kimia (HS 38), dan golongan karet dan barang dari karet (HS 40).

"Bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari - November 2023 tercatat 80,54% merupakan ekspor dari golongan lemak & minyak hewan/nabati, 3,29% merupakan golongan berbagai produk kimia (HS 38), dan golongan karet dan barang dari karet memberikan peran sebesar 3,27%," katanya dikutip dari data BPS, Rabu (3/1/2024).

Ekspor asal Sumbar pada November 2023 dikirim ke beberapa negara tujuan. Nilai ekspor terbesar pada November 2023 adalah ke India sebesar US$53,75 juta, dan selanjutnya ke Pakistan sebesar US$40,52 juta.

Ekspor asal Sumatra Barat ke India memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatra Barat pada Januari-November 2023, yaitu sebesar 30,03%. Selanjutnya ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 26,46% dan ekspor ke Bangladesh memberikan peran sebesar 9,85%.

Komoditas utama yang diekspor ke India pada November 2023 adalah Crude Palm Oil. Sementara itu ke Pakistan komoditas utama yang diekspor pada bulan ini adalah Liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60. 

"Ekspor produk industri pengolahan mengalami peningkatan sebesar 22,80% dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total ekspor Sumbar periode Januari-November 2023 sebesar 95,32%," ujarnya.

Ekspor senilai US$233,05 juta pada November 2023 sebagian besar dimuat di pelabuhan muat yang ada di Sumbar. Ekspor asal Sumbar melalui pelabuhan muat di Sumbar ini mengalami peningkatan sebesar 21,55% dibanding bulan sebelumnya.

Impor Tahunan Naik 

Begitupun untuk di impor, Sugeng menyampaikan nilai impor yang tercatat di KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai) Padang selama November 2023 sebesar US$38,01 juta, mengalami penurunan sebesar 11,83% dibandingkan dengan impor Oktober 2023 yang tercatat senilai US$43,11 juta. 

Sementara itu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya nilai impor pada November 2023 naik 60,73% (yoy). 

Dari beberapa golongan barang, impor pada November 2023 yang terbesar adalah golongan bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$25,58 juta. Golongan bahan bakar mineral (HS 27) yang diimpor sebagian besar adalah golongan Motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended. 

"Impor bahan bakar mineral mendominasi impor Sumbar pada Januari-November 2023, yaitu 72,32%," kata Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto.

Dari total impor pada November 2023 terlihat impor terbesar berasal dari Singapura senilai US$16,09 juta. Menurutnya impor dari Singapura ini didominasi oleh golongan bahan bakar mineral (HS 27), yaitu Motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended

Secara kumulatif, impor Sumbar pada Januari-November 2023 didominasi asal Singapura, yaitu 47,65% dari total impor. Terlihat impor pada November 2023 senilai US$38,01 juta, sebagian besar merupakan golongan bahan baku/penolong. 

"Impor golongan bahan baku/penolong ini mengalami penurunan sebesar 16,96 % dibanding dengan bulan sebelumnya," ujar dia.

Selain itu, impor terlihat impor pada November 2023 senilai US$38,01 juta sebagian besar melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur. Impor melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur ini mengalami penurunan 11,83% dibanding bulan sebelumnya.

Penerimaan Cukai Terdampak

Sementara itu, Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai (KPPBC) Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, mencatat penerimaan Bea dan Cukai 1 Januari sampai dengan 30 November 2023 mencapai Rp539.888.571.000 atau 52,13% dari target tahun 2023 atau tumbuh -81,87% yoy.

Kepala Kantor Bea Cukai Teluk Bayur, Indra Sucahyo mengatakan untuk penerimaan Bea Masuk (BM) mencapai Rp31.345.253.000 atau 151,84% dari target Tahun 2023 atau tumbuh 300,23% yoy. Selain itu untuk penerimaan cukai sebesar Rp443.460.000 dengan tidak ada target tahun 2023, pada tahun 2022 terdapat realisasi penerimaan cukai sebesar Rp 23.456.000.

Serta penerimaan Bea Keluar (BK) mencapai Rp508.099.858.000 atau 50,05% dari Target Tahun 2023 atau tumbuh -82,90% yoy.

Indra menjelaskan ada faktor yang menghambat tercapainya penerimaan, terutama pada Bea Keluar diantaranya menurunnya permintaan CPO global, sehingga terjadi penurunan volume ekspor.

"Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat harga referensi tergantung pada harga komoditas internasional yang sedang mengalami penurunan harga, juga menjadi penghambat," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper