Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Sumsel Merosot 11,93%

Ekspor di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) untuk periode November 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 11,93% secara month to month (mtm).
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/10/2023). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/10/2023). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, PALEMBANG –  Ekspor di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) untuk periode November 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 11,93% secara month to month (mtm). 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto mengatakan nilai ekspor bulan November 2023 mencapai US$464,65 juta atau lebih kecil dibanding periode Oktober 2023 dan juga bulan yang sama di tahun 2022. 

Wahyu menjelaskan untuk ekspor migas mengalami penurunan sebesar 51,43% atau mencapai angka US$443,05 juta. Demikian pula ekspor nonmigas yang turun sebesar 8,29%. 

“Untuk ekspor nonmigas disumbangkan oleh komoditas batubara dan lignit. Kemudian penurunan juga dialami oleh komoditas palm,” jelasnya, Rabu (3/1/2023). 

Adapun untuk ekspor menurut masing-masing sektor diantaranya pertanian sebesar US$4,51 juta atau terkontraksi sebesar -14,46% (mtm), sektor industri US$233,40 juta atau menurun -8.43%, sektor pertambangan mencapai US$205,15 juta atau turun -8,00%, dan sektor migas yang tercatat US$21,59 juta atau merosot -51,43%.

“Kinerja ekspor ini tentu akan berpengaruh kinerja perekonomian Sumsel, karena memang ekspor ini sebagai salah satu penyokong tumbuhnya ekonomi Sumsel,” kata Wahyu. 

Dia menambahkan, pangsa ekspor Sumsel pada bulan November terbesar dikirimkan menuju Tiongkok dengan total sebesar US$172,94 juta, kemudian dilanjutkan ke India sebesar  US$71,60 juta dan Korea Selatan mencapai US$28,93 juta. 

Sedangkan secara kumulatif dari periode Januari hingga November 2023, ekspor terbesar Bumi Sriwijaya ditujukkan ke Tiongkok sebesar US$2,400,91 juta, India US$663,33 juta dan Malaysia sebesar US$430,81 juta. 

“Dengan total kontribusi dari ketiganya tela mencapai 58,53%. Dan untuk ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 22,89% dan 3,05%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper