Bisnis.com, PEKANBARU — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan eksplorasi dengan sejumlah tajak sumur untuk meningkatkan produksi, dalam rangka mendukung pencapaian target nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) di tahun 2030.
VP Driling and Copletions PHR Andi Solihin mengatakan kegiatan eksplorasi terus ditingkatkan hingga pengujung tahun 2023 dengan melakukan tajak Sumur Mibasa di Minas, Kabupaten Siak, sementara waktu dekat di Sumur Pinang East, Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babusalam, Rokan Hilir.
Pengeboran Sumur Mibasa dilakukan setelah melalui kajian potensi migas dengan menyasar target reservoir (tempat cadangan migas) pada formasi Basement dan Telisa. Basement merupakan lapisan batuan dasar yang pada umumnya tidak menjadi target pengeboran sebelumnya.
Begitu pula lapisan Telisa yang berada pada lapisan batuan penutup atau tudung (dalam istilah perminyakan). Setelah dilakukan kajian mendalam, kedua lapisan ini memiliki potensi cadangan minyak cukup besar dan menjanjikan.
Itu merupakan salah satu metode dan teknologi baru yang dilakukan PHR dalam upaya menambah cadangan minyak di wilayah kerja yang sudah matang (mature). Proses pengeboran lapisan Telisa relatif dangkal menggunakan rig dengan kedalaman 1.360 ft. Sedangkan untuk lapisan Basement target pengeboran di kedalaman 2.958 ft.
"Mohon doa semoga operasi berjalan aman dan lancar sehingga apa yang ditergetkan berhasil," ujar Andi pada Senin (1/1/2024).
Baca Juga
Upaya produksi serta memburu cadangan minyak baru terus ditingkatkan oleh PHR untuk mencegah terjadinya penurunan alami di lapangan tua. Sejak alih kelola, PHR telah melakukan pengeboran lebih dari 1.000 sumur di WK Rokan.
"Kami akan terus meningkatkan operasi di tahun 2024 sejalan dengan amanah yang diberikan oleh negara untuk kita agar terus berproduksi. Tahun ini rata-rata produksi kita berada di angka 162 BOPD yang menempatkan PHR menjadi produsen minyak nomor satu di Indonesia," kata Andi.
Dalam waktu hampir bersamaan, PHR juga akan melakukan tajak pada Sumur Pinang East yang merupakan ekplorasi berdekatan dengan lapangan Pinang. Adapun target reservoir adalah Bekasap Sand, yang saat ini merupakan reservoir utama di lapangan Pinang.
Pengeboran dilakukan secara vertikal dengan kedalaman 3900 ft relatif sama dengan lapangan Pinang. Sumur Pinang memiliki risiko rendah, karena secara geologi dan subsurface (di bawah permukaan) sangat mirip dengan lapangan Pinang.
Perwakilan SKK Migas Sumbagut mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang sudah mendukung kegiatan tajak sumur ekpolrasi di WK Rokan. SKK Migas terus mendorong program ekplorasi di WK Rokan dalam upaya mendukung pencapaian target 1 juta barel minyak per hari di tahun 2023.
"Tahun depan ada sekitar 570-an sumur yang akan kita tajak. Tentunya sangat membutuhkan dukungan dari segenap lapisan masyarakat dan perangkat daerah. Semoga tajak sumur ini berhasil menemukan hidrokarbon yang besar sehingga mampu mendorong peningkatan produksi nasional," kata Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Rochaddy Lubis.