Bisnis.com, PEKANBARU—PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan kembali menorehkan capaian produksinya pada salah satu lapangan migas di Blok Rokan.
Lapangan tersebut yakni Duri Steam Flood (DSF) yang berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 6.000 BOPD dari proyek pengeboran sumur infill (sumur pengembangan baru) jenis Heavy Oil (HO) atau minyak berat.
Kontribusi produksi proyek pengeboran infill mencapai di atas RKAP berturut-turut 2021, 2022 dan 2023, saat ini total aktivitas pengeboran sudah berjumlah 276 sumur onstream.
Estimasi kontribusi keuntungan untuk negara dari proyek aktifitas pengeboran sumur infill menghasilkan proyeksi NPV US$184 juta dengan aktual investasi lebih rendah US$4 juta dari usulan.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi menyampaikan, bahwa hal ini menjadi suatu kebanggaan dan pembuktian bahwa PHR mampu memberikan kontribusi terbaik bagi negeri.
Proyek pengeboran sumur infill oleh tim WDHO merupakan salah satu backbone WK Rokan untuk mendukung target pemerintah, tanpa ada usaha yang konsisten dan berkesinambungan tidak mungkin tercapai seperti sekarang.
Baca Juga
“Pencapaian ini merupakan kontribusi positif kita semua. Kita sadari bahwa target WK Rokan masih belum tercapai sepenuhnya, tapi pencapaian hari ini mesti kita syukuri dan apa yang dihasilkan janganlah berpuas diri. Namun jadikan pencapaian 6.000 barel ini sebagai pemicu semangat untuk hasil yang lebih gemilang lagi,” ujarnya.
Edwil juga menyemangati para Perwira PHR untuk terus berkontribusi dan semangat dalam menghadirkan energi bagi negeri. Sebab, kontribusi yang diberikan tersebut tentunya akan membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara.
“Apa yang kita hasilkan ini tentunya berguna bagi bangsa dan negara, khususnya untuk Provinsi Riau. Jadikan pencapaian ini pemicu semangat untuk menghasilkan yang lebih lagi,” tuturnya.
Menurut Edwil, ada 3 peran penting PHR dalam pengelolaan Blok Rokan yakni: menahan laju penurunan produksi yang diakibatkan oleh faktor alam, upaya meningkatkan produksi dengan semangat dan kolaborasi, serta membenahi dan belajar dari kekurangan.
“Kami yakin, dengan semangat kolaborasi kita dapat mencapai tujuan besar, untuk negeri ini,” tuturnya.
PHR WK Rokan telah berhasil menurunkan laju penurunan produksi dari 20% per tahun menjadi 3% per tahun, hal ini karena masih dilakukannya operasi menambah jumlah pemboran di WK Rokan.
Kemudian upaya tersebut melebihi target produksi dalam 2 tahun berturut-turut dibandingkan sebelumnya. Lalu, puncak produksi harian itu secara aktual sebesar 6.251 BOPD dengan total volume 1,77 MMBO, angka ini berkisar 17% dari total produksi di Duri Steam Flood.