Bisnis.com, PADANG - PT Semen Padang selaku anak usaha PT Semen Indonesia (SMGR) merupakan industri semen pertama di Indonesia yang mampu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) yang dipergunakan untuk operasional perusahaan.
Ketua Tim Power Rangers PT Semen Padang, Harri Kurniawan mengatakan terciptanya PLTMH itu hasil inovasi perusahaan yang memodifikasi aliran pipa air dari Water Plant (WP) Bukit Atas menuju bak Head Pressure Tank (HPT) pabrik Indarung IV dan V.
"Jadi melalui modifikasi itu, aliran pipa air yang mengalir dapat memutar turbin-generator sehingga mengeluarkan PLTMH. Energi listrik yang dihasilkan juga ramah lingkungan, dan ini sangat bagus," katanya, Jumat (29/12/2023).
Dia menyebutkan munculnya inovasi yang dibuat tersebut, karena potensi air dari WP Bukit Atas menuju bak HPT pabrik Indarung IV dan V mengalir sangat deras, dan sumber air tersebut.
"Kami melihat sangat disayangkan jika tidak termanfaatkan untuk sumber energi. Apalagi, untuk kebutuhan PLTMH, timnya membutuhkan aliran air rata-rata 0,05 kubik per detik, atau 215 kubik per jam," ungkapnya.
"Nah, melihat potensi itulah kami tim Power Rangers membuat PLTMH. Dan, PLTMH ini kami buat di dekat aliran air dari WP ke bak HPT yang ada lapangan golf. Selain PLTMH, sebelumnya kami juga membuat PLTA Pico Hydro berkapasitas 5 KW yang lokasinya juga berada di dekat PLTMH," sambungnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan adapun energi listrik yang dihasilkan PLTMH itu, telah digunakan untuk kebutuhan listrik di lingkungan perusahaan, seperti Klinik Semen Padang, Kantor Arsip, Kantor PLTD 1, dan penerangan jalan.
Bahkan PLTMH itu dapat menambah pembangkit baru berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) di PT Semen Padang.
"Energi yang dihasilkan bebas emisi CO2, dan tidak mengganggu operasional pabrik," ujarnya.
Dia menyebutkan inovasi tersebut telah ditemukan pada tahun 2022 lalu, dan sepanjang tahun 2022, PLTMH tersebut mampu menghasilkan energi listrik berdaya lebih kurang 17 kilowatt (kW) dengan realisasi produksi sebesar 100.230 kWH listrik.
"Makanya peran PLTMH ini cukup besar, karena banyak memproduksi listrik dan dipergunakan oleh perusahaan," jelasnya.
Harri menyampaikan implementasi dari PLTMH itu juga dapat menurunkan emisi sebesar 77 ton CO2e, atau setara dengan menanam 45 batang pohon.
Poin yang tidak kalah penting yakni PLTMH tersebut dapat menghasilkan efisiensi energi sebesar 361 Giga Joule, saving biaya konsumsi listrik PLN sebesar Rp98 juta, dan potensi penghematan carbon tax sebesar Rp2,3 juta.
Dengan adanya inovasi yang bagus ini, tim inovasi Semen Padang juga sukses meraih penghargaan Platinum di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) ke-XXVII yang digelar di Yogyakarta pada 27-30 November 2023 lalu.
"Menurut Magazine Best Practices Sektor Semen PROPER Periode 2021-2022 dari KLHK, PLTMH itu dikatakan mereka merupakan yang pertama kali diimplementasikan di Sektor Industri Semen," kata dia.
Harri mengatakan, penghargaan Platinum di ajang TKMPN itu berhasil diraih melalui inovasi PLTMH dengan memanfaatkan energi potensial air pada pipa air pendingin pabrik menjadi energi listrik.