Bisnis.com, AGAM - Operasi pencarian dan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi resmi ditutup terhitung sejak Rabu (7/12) malam.
Wakapolda Sumatra Barat Brigjen. Pol. Edi Mardianto mengatakan penutupan operasi ini setelah dipastikan bahwa korban terakhir yang dievakuasi merupakan pendaki yang dilaporkan masuk di dalam daftar 75 pendaki yang terjebak saat erupsi terjadi.
"Pendaki terakhir telah berhasil diidentifikasi, artinya 75 pendaki yang menjadi korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi semuanya," kata Edi di Posko Batu Palano, Kamis (7/12/2023).
Dia menjelaskan dari 75 pendaki yang terdata, 52 orang dinyatakan selamat dan 23 orang lainnya meninggal dunia.
Seiring telah ditutupnya operasi pencarian dan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi ini, maka seluruh tim yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing.
"Terhitung Rabu malam ini, seluruh pintu masuk pendakian ke Gunung Marapi juga ditutup hingga waktu yang belum ditentukan," tegasnya.
Baca Juga
Kepolisian Daerah Sumatra Barat menduga ada unsur pelanggaran terkait pendakian ke Gunung Marapi yang menewaskan 23 orang akibat erupsi pada Minggu (3/12).
"Ada pelanggaran di sini," kata Wakapolda Provinsi Sumbar Brigjen Polisi Edi Mardiyanto di Kabupaten Agam, Rabu malam.
Hal tersebut disampaikan Wakapolda usai menutup operasi pencarian korban erupsi Gunung Marapi setelah ditemukannya korban terakhir sesuai data yang dikantongi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi setempat.
Atas dugaan pelanggaran tersebut, Brigjen Polisi Mardiyanto mengatakan akan memeriksa pihak-pihak terkait, terutama yang menerbitkan izin kepada 75 orang pendaki.