Bisnis.com, PEKANBARU -- Pada November 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mengidentifikasi kelangkaan cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah menjadi pemicu utama inflasi di provinsi tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Riau Taufiq OH menyebutkan faktor-faktor utama penyebab inflasi melibatkan kondisi cuaca yang tidak menentu, tingginya kebutuhan masyarakat, namun suplai ketiga komoditas tersebut kurang memadai.
"Kondisi cuaca yang tidak menentu di daerah penghasil mengakibatkan panennya berkurang," ungkapnya, Minggu (3/12/2023).
Dia menyebutkan dari data BPS, inflasi tertinggi tercatat di tiga daerah utama di Riau, yaitu Kota Pekanbaru, Kota Dumai, dan Tembilahan. Pekanbaru mencatat inflasi sebesar 3,22%, Dumai sebesar 3,71%, dan Tembilahan sebesar 2,38%, semuanya dalam periode year-on-year (y-on-y).
Inflasi Riau merupakan gabungan dari ketiga kota, Pekanbaru diangka 3,69, Dumai diangka 3,71, dan Tembilahan 2,7. Taufiq menyebutkan saat ini inflasi Riau masih dalam koridor 3 plus minus 1, namun dia menekankan perlu perhatian khusus terhadap Dumai yang inflasinya telah mencapai 3,71%.
Melihat situasi ini, pemda provinsi berencana melakukan intervensi, termasuk melalui operasi pasar dan program penanaman cabai di seluruh Provinsi Riau untuk menekan inflasi.
Baca Juga
Taufiq menyebutkan koordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk pemanggilan Kadisperindag Kota Dumai, akan dilakukan untuk mengatasi situasi ini. Dekatnya perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi fokus, dengan langkah-langkah seperti koordinasi dengan BPBD dan Basarnas terkait kondisi cuaca.
"Berkaca dari tahun sebelumnya, puncak inflasi ini di akhir tahun setelah Natal dan Tahun Baru mulai dari 25 Desember naik, begitu tanggal 1-3 Januari harga-harga turun drastis," tambah Taufiq.