Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Pemicu Inflasi, Ini Penyebab Kelangkaan Bawang dan Cabai di Riau

BPS Riau mengidentifikasi kelangkaan cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah menjadi pemicu utama inflasi di provinsi tersebut.
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pada November 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mengidentifikasi kelangkaan cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah menjadi pemicu utama inflasi di provinsi tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Riau Taufiq OH menyebutkan faktor-faktor utama penyebab inflasi melibatkan kondisi cuaca yang tidak menentu, tingginya kebutuhan masyarakat, namun suplai ketiga komoditas tersebut kurang memadai. 

"Kondisi cuaca yang tidak menentu di daerah penghasil mengakibatkan panennya berkurang," ungkapnya, Minggu (3/12/2023).

Dia menyebutkan dari data BPS, inflasi tertinggi tercatat di tiga daerah utama di Riau, yaitu Kota Pekanbaru, Kota Dumai, dan Tembilahan. Pekanbaru mencatat inflasi sebesar 3,22%, Dumai sebesar 3,71%, dan Tembilahan sebesar 2,38%, semuanya dalam periode year-on-year (y-on-y). 

Inflasi Riau merupakan gabungan dari ketiga kota, Pekanbaru diangka 3,69, Dumai diangka 3,71, dan Tembilahan 2,7. Taufiq menyebutkan saat ini inflasi Riau masih dalam koridor 3 plus minus 1, namun dia menekankan perlu perhatian khusus terhadap Dumai yang inflasinya telah mencapai 3,71%.

Melihat situasi ini, pemda provinsi berencana melakukan intervensi, termasuk melalui operasi pasar dan program penanaman cabai di seluruh Provinsi Riau untuk menekan inflasi. 

Taufiq menyebutkan koordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk pemanggilan Kadisperindag Kota Dumai, akan dilakukan untuk mengatasi situasi ini. Dekatnya perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi fokus, dengan langkah-langkah seperti koordinasi dengan BPBD dan Basarnas terkait kondisi cuaca. 

"Berkaca dari tahun sebelumnya, puncak inflasi ini di akhir tahun setelah Natal dan Tahun Baru mulai dari 25 Desember naik, begitu tanggal 1-3 Januari harga-harga turun drastis," tambah Taufiq. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper