Bisnis.com, BATAM - Komitmen Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) dalam mendukung dunia pendidikan sudah berlangsung cukup lama.
Salah satu KKKS, yakni Star Energy (Kakap) Ltd bahkan telah membangun dua sekolah yakni SMPN 1 Siantan Timur dan SMAN 1 Siantan Timur di Desa Nyamuk, Pulau Bajau, Kepulauan Anambas pada tahun 2005 dan 2012.
Kepala Sekolah SMPN 1 Siantan Timur, Aidon Iskandar mengatakan sebelum gedung SMP rampung dibangun tahun 2005, pelajarnya menempuh pendidikan di SDN 001 Siantan Timur. "SMPN 1 ini merupakan SMP pertama di Desa Nyamuk. Jadi pada tahun 2005, kami dapat bantuan dari Star yang bangun seluruh gedung sekolah, di atas tanah hibah dari masyarakat setempat," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (24/11/2023).
Saat pertama kali digunakan, SMPN 1 terdiri dari 3 ruang kelas, 1 ruang serba guna yang digunakan sebagai ruangan tata usaha dan juga ruang kepala sekolah, kemudian toilet, serta dapur. "Murid sekitar 40-an, guru sarjana ada 3 orang, serta ada guru yang diperbantukan. Dulu belum ada dana operasional, gaji guru itu dari dana gotong royong komite sekolah dan juga orang tua. Besarannya Rp 100 ribu sebulan," ungkapnya.
Kontribusi Star bukan hanya pada pembangunan sekolah saja, tapi juga berlanjut hingga saat ini. "Ada banyak kerja sama dari Star, yakni di bidang lingkungan hidup dengan penanaman mangrove dan pohon mangga di sekitar lingkungan sekolah, bidang IT, serta pembelajaran Bahasa Inggris dengan mengadakan lomba pidato, bantuan kamus serta alat-alat pembelajaran dan lain-lain," paparnya.
Di Pulau Bajau ada sekitar 4 desa, namun untuk akses transportasi masih menggunakan jalur laut. Penyebabnya karena topografi pulau yang berbukit-bukit, serta belum ada jalan penghubung antara masing-masing desa. Desa terjauh dari Desa Nyamuk berjarak sekitar 40 menit perjalanan lewat laut.
Baca Juga
"Transportasi di pulau sangat sulit. Ada beberapa desa disana, tapi tak bisa menggunakan jalur darat. Jadi semua lewat laut menggunakan perahu pompong. Begitu juga anak sekolah di SMPN 1 juga bukan hanya dari Desa Nyamuk, tapi juga dari desa sekitarnya. Mereka berangkat sejak subuh dan tiba 1 jam kemudian. Tapi kalau gelombang lagi tinggi disertai angin kencang, sekolah bisa libur 2 hingga 3 hari," paparnya.
Untuk saat ini, jumlah guru di SMPN 1 Siantan Timur telah bertambah jadi 15 orang, jumlah murid sekitar 97 orang yang terbagi dalam 4 rombongan belajar. Sekarang pilihan SMP sudah lebih banyak, karena sudah SMPN 2 dan SMPN 3 di Siantan Timur.
Terpisah, Korwil Disdikpora Kecamatan Siantan Timur Anambas, Suhadi memberikan apresiasi kepada Star Energy (Kakap) Ltd atas kepeduliannya pada dunia pendidikan di wilayah perbatasan seperti Anambas.
"Dulu masyarakat usulkan pembangunan SMP, karena belum sama sekali saat itu. Alhamdulillah dikabulkan pihak perusahaan. SMP selesai 2005 dan SMA selesai di 2012, saya berharap Star agar terus peduli pada dunia pendidikan di Anambas," harapnya.
Konten ini merupakan bagian dari pemberitaan Program Jelajah Migas Sumbagut Wilayah Kepulauan Riau yang didukung oleh SKK Migas Wilayah Sumbagut, Medco EP Natuna, Harbour Energy, Star Energy (Kakap) Ltd., West Natuna Exploration Ltd. dan KUFPEC Indonesia Anambas B.V.