Jelajah Migas: Kiprah Harbour Energy Bangun Paud di Anambas

Pendidikan anak sejak dini menjadi atensi penting untuk proses tumbuh kembang anak. Pendidikan ini bisa dimulai sejak Taman Kanak-Kanak (TK).
Foto: Jelajah Migas: Kiprah Harbour Energy Bangun Paud di Anambas
Foto: Jelajah Migas: Kiprah Harbour Energy Bangun Paud di Anambas

Bisnis.com, Sumatra - Pendidikan anak sejak dini menjadi atensi penting untuk proses tumbuh kembang anak. Pendidikan ini bisa dimulai sejak Taman Kanak-Kanak (TK). Di Pulau Matak, Kepulauan Anambas, kehadiran TK baru bisa dirasakan saat Harbour Energy mulai membangun TK Anoa pada tahun 1999. Komitmen ini memberi dampak positif, karena menunjukkan itikad baik perusahaan hulu migas untuk memajukan dunia pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia.

Sebagai informasi, Harbour Energy sebelumnya dikenal dengan nama Premier Oil sebelum bergabung dengan Chrysaor pada tahun 2021.

"TK Anoa itu program pertama community development (Comdev) Premier Oil, yang terinspirasi dari program Comdev Premier di negara lainnya. Saat itu (1999) di Pulau Matak belum ada TK, adanya hanya di Pulau Tarempa," kata Community Investment Manager Harbour Energy, Andri Kristianto, Rabu (8/11/2023).

Premier membangun TK bukan hanya karena komitmen di sektor pendidikan, tapi juga karena ingin membangun hubungan yang baik dengan masyarakat setempat. Pulau Matak merupakan lokasi dimana shorebase dari Harbour Energy.

"Salah satu strategi untuk masuk ke stakeholder pendidikan adalah lewat pendidikan anak usia dini. Dari hal tersebut, bisa menjangkau informasi tentang Pulau Matak dan warganya. Sehingga relasi antara perusahaan dan warga dapat dibangun dengan baik, dan dapat saling memahami. Hal itu jadi kunci keberlangsungan industri migas di Matak, dan Kabupaten Kepulauan Anambas secara umum agar dapat berjalan baik dan lancar," tuturnya.

TK Anoa yang berlokasi di Desa Payalaman saat itu, dibangun di atas lahan hibah dari masyarakat.

"Guru-guru TK Anoa berasal dari kaum ibu di Payalaman, yang peduli dengan dunia pendidikan. Premier Oil saat itu perlu melaksanakan kegiatan studi banding bagi para guru TK di Pulau Matak sebagai sarana memberikan kesempatan menambah pengetahuan tentang penyelenggaraan sebuah TK. Jadi, pada tahap awal ada 7 guru, 5 dari TK Anoa, 1 dari TK Pertiwi, dan 1 lagi calon guru TK Anoa. Mereka diajak ke Jakarta oleh Premier Oil untuk mendapatkan pengalaman langsung mengenai keanekaragaman TK dan manajemen sekolah. Setelah itu, mereka menerapkan ilmu yang diperoleh di TK Anoa," ungkapnya.

Pada awalnya, bangunan TK Anoa ini sangat polos. Setelah para guru kembali dari Jakarta, barulah TK tersebut mendapat warna baru. "Setelah itu, baru ada dekorasi dinding disana. Ada banyak informasi edukatif buat anak-anak, alat ukur tinggi badan bentuk rumah, mainan recycle dari barang bekas, dan banyak hal lainnya," paparnya.

Dulu ketika baru berdiri, muridnya bisa sampai 80 hingga 100 anak per angkatan. Dan jumlah tersebut terus bertambah hingga saat ini. "15 tahun kemudian TK Anoa dialihkan jadi TK Negeri 3 Anambas, lalu saat pemekaran wilayah, berubah jadi TK Negeri 1 Kute Siantan," katanya lagi.

Kepala Sekolah TK Negeri 1 Kute Siantan, Siti Rubiah mengapresiasi kepedulian Premier Oil saat itu terhadap sektor pendidikan. Sebelum TK ini dibangun, belum ada sama sekali TK di daerah tersebut.

"Alhamdulillah perhatian dari mereka masih bagus dan sangat terjaga," ungkapnya.

Saat ini, TK tersebut memiliki 60 orang murid, 7 guru yang semuanya sarjana strata satu, dan 18 orang staf. Rubiah mengaku pihaknya tetap menjaga komunikasi dengan Harbour, meski saat ini pengelolaan TK sudah dialihkan kepada kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas.

"Untuk saat ini, Harbour selalu membantu kami dalam perbaikan dan peningkatan fasilitas TK. Kesannnya bagus sekali, karena konsisten dengan perhatiannya di bidang pendidikan. Geraknya juga sangat cepat selagi dibutuhkan," paparnya.

Hampir 25 tahun berlalu, ikhtiar Harbour Energy membangun pendidikan sejak usia dini telah banyak membuahkan hasil. Tercatat di Kabupaten Kepulauan Anambas saat ini, telah dibangun 10 unit gedung TK permanen, 5 unit gedung Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ramah Anak, 20 guru sarjana S1 PAUD, 3.615 alumni TK bantuan perusahaan, 390 pelajar TK, 63 guru TK dan sebanyak 5000 buku bacaan di PKBM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper