Bisnis.com, PADANG - Cagar Budaya Nasional Pabrik Indarung I Semen Padang, Sumatra Barat, mulai menarik perhatian dunia yakni datang dari Provinsi Ba Ria-Vung Tau, Vietnam.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati menyampaikan semenjak Pabrik Indarung I resmi ditetapkan menjadi Cagar Budaya Nasional, pabrik yang berusia 113 tahun tersebut seakan menjadi magnet mengundang banyak pihak baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Kini Pabrik Indarung I semakin populer, jadi banyak pihak yang ingin melihat langsung pabrik itu. Bahkan belum lama ini dari Delegasi Vietnam datang langsung ke Cagar Budaya Nasional Pabrik Indarung I tersebut," kata Anita, Senin (28/8/2023).
Dia menyebutkan pihaknya sangat menyambut baik bila ada pihak-pihak yang ingin melihat atau mendatangi langsung Pabrik Indarung I tersebut. Apalagi dengan telah ditetapkannya sebagai Cagar Budaya Nasional, artinya Pabrik Indarung I terbuka untuk wisatawan ataupun menjadi sarana edukasi seputar sejarah semen di Asia Tenggara.
"Seperti dari rombongan Vietnam, kita senang ada dari luar negeri ada yang ingin berkunjung langsung ke Pabrik Indarung I itu," ujarnya.
Anita menjelaskan PT Semen Padang yang merupakan anak usaha dari Semen Indonesia atau SIG yang bergerak di bidang produksi semenk, dan juga sebagai produsen semen pertama di Asia Tenggara. PT Semen Padang memiliki 6 pabrik di Indarung, Kota Padang, dan 1 unit pabrik di Dumai, Provinsi Riau, dengan total kapasitas produksi 8,9 juta ton semen per tahun. Di tahun 1999, Pabrik Indarung I berhenti beroperasi.
Baca Juga
"Saat didirikan, pabrik ini bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NIPCM)," sebut Anita.
Pabrik Indarung I resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Kemendikbud Ristek RI berdasarkan Surat Keputusan No 54/M/2023 yang ditandatangani Mendikbud Ristek Nadiem Makarim pada 27 Februari 2023. Pabrik Indarung I PT Semen Padang ini memiliki 5 klin. Kiln pertama selesai dibangun pada tahun 1911 dengan kapasitas produksi sebesar 76,5 ton semen per hari.
Klin kedua mulai dibangun setahun kemudian dengan kapasitas produksi yang sama."Pabrik Indarung I ini pun mulai beroperasi di tahun 1913 dengan kapasitas produksi sebesar 22,9 ribu ton semen per tahun," ujarnya.
Sebelumnya dalam kunjungan ke Pabrik Indarung I, penerjemah tim Delegasi Vietnam bernama Wing Han Tung menyampaikan bahwa Provinsi Ba Ria-Vung Tau merasa sangat senang, karena diberi kesempatan untuk berkunjung ke Pabrik Indarung I yang memiliki sejarah besar di Asia Tenggara.
"Bangunannya luar biasa. Punya potensi besar untuk dijadikan warisan dunia, mengingat begitu besar perannya di masa lampau," ucap dia.
Bahkan dari Delegasi Vietnam itu mendukung Pabrik Indarung I untuk dijadikan World Heritage dari Unesco.Hal ini dikarenakan, selain memiliki peran yang begitu besar dalam membangun dunia, Pabrik Indarung I yang sudah berusia lebih dari 1 abad ini tampak begitu unik.
"Bangunannya masih orisinil dan tampak unik. Kami sangat dukung Indarung I menjadi World Heritage," ujarnya.
