Bisnis.com, PALEMBANG – Transformasi layanan berbasis digital telah memasuki hampir seluruh bagian kehidupan manusia. Tak terkecuali digitalisasi ditempuh pula PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel).
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin mengatakan pihaknya akan terus melengkapi dan berinovasi untuk memberikan kepuasan layanan kepada para nasabah.
“Untuk nasabah, kami terus lakukan inovasi mulai dari produk hingga ke layanan digital seperti mobile banking,” kata Syamsudin kepada Bisnis.
Menurutnya perseroan secara konsisten mengawal kemajuan zaman dan terus berkembang dengan pembaruan digital baik itu melalui situs web maupun aplikasi.
Beberapa implementasi menuju digital banking dapat dilihat melalui produk seperti Agen BSB Lur, uang elektronik atau BSB Cash, dan juga sistem transaksi nontunai untuk pemerintah daerah.
Selain itu, beberapa layanan digital yang telah dimiliki Bank Sumsel Babel diantaranya Phone Banking, SMS Banking, BSB Mobile dan Customer on Boarding (COB).
Baca Juga
QRIS untuk Semua
Bank Sumsel Babel dalam mewujudkan digitalisasi perbankan juga memberikan layanan kode batang (Barcode) atau dikenal dengan Quick Response Indonesian Standard (QRIS). Layanan ini mempermudah nasabah, tidak hanya sebagai pembeli tetapi juga pedagang alias merchant.
Pedagang kain Jumputan Palembang, Yuli mengakui penggunaan QRIS Bank Sumsel Babel memberikan proses pembayaran yang lebih gampang. Terlebih jika aktivitas berjualan digelar di bazar-bazar, membuat pembayaran dengan nontunai menjadi jauh lebih efisien.
“Iya saya pakai (QRIS Bank Sumsel Babel). Lebih memperlancar dan membantu pembayaran yang cepat tidak perlu mengurus uang kembalian,” ungkapnya.
Perhatian besar Bank Sumsel Babel untuk mendongkrak daya saing para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga membuat sasaran merchant pengguna QRIS BSB tertuju pada seluruh jenis usaha.
Seperti pada UMKM jamu yang berada di Kampung Jamu, Kelurahan Kuto Batu, Ilir Timur II, Palembang, Sumsel.
Koordinator UMKM Jamu, Dian Lestari Ekawati mengatakan Bank Sumsel Babel terus memberikan dorongan terhadap perkembangan usaha yang dijalankan warga setempat. “Kami menjadi binaan itu tahun 2021 dan sekarang anggotanya sudah berjumlah 23 orang,” bebernya.
Tidak hanya dari sisi pembiayaan KUR, imbuhnya, peran Bank Sumsel Babel juga sampai pada pembinaan dan pemasaran hasil produk para UMKM. Upaya memajukan UMKM juga terus didorong dengan memperkenalkan perkembangan digitalisasi, salah satunya melalui penyediaan fasilitas pembayaran melalui QRIS.
“Jadi memang semua anggota kami (penjual jamu) sudah pakai QRIS ini. Dan mereka semua membawa QRIS meskipun jualannya masih ada yang berjalan kaki,” jelasnya.
Dian menilai, dengan adanya pembayaran nontunai itu membantu para UMKM mengikuti arus modernisasi sehingga dapat menyesuaikan dengan para pembeli. Tidak hanya itu, sistem cashless yang langsung mengalir ke rekening masing-masing penjual jamu juga mempermudah mereka untuk bisa merinci pemasukan yang didapatkan.
“Kan mereka jualannya keliling, kalau pakai QRIS jadi lebih aman dan tidak perlu repot kasih kembalian,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel, Ambar Sehati Ningsih mengatakan bahwa Bank Sumsel Babel merupakan salah satu mitra pembiayaan Sumsel. Kehadiran QRIS adalah manifestasi dukungan Bank terhadap UMKM untuk go digital dalam hal pembiayaan dan pembayaran.
“Sekarang ini kan para UMKM dipaksa, artinya mau tidak mau suka tidak suka harus mengikuti zaman. Jadi dengan adanya QRIS ini benar-benar bantu mereka untuk melek digital,” kata Ambar.
Ambar menambahkan bahwa QRIS juga membantu para UMKM untuk bisa mengelola keuangan dengan baik. “Karena uang hasil berjualan langsung masuk tabungan jadi meminimalisir pemanfaatan uang yang tidak jelas,” tambahnya. (K64)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=348&h=261)
