Bisnis.com, PALEMBANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat daging ayam ras menjadi komoditas utama dari 10 komoditas penyumbang terbesar inflasi pada periode Juni 2023 di wilayah tersebut.
Statistisi Ahli Madya Statistik Distribusi BPS Sumsel Intan Yudistira menerangkan, andil inflasi komoditas daging ayam ras secara month to month (mtm) adalah sebesar 0,114 persen dengan perubahan harga 6,84 persen.
Menurutnya, terkereknya harga daging ayam ras yang berdampak pada inflasi dipicu oleh beberapa alasan.
“Terdapat beberapa peristiwa di bulan Juni seperti tingginya permintaan saat momen Iduladha,” ungkapnya, Senin (3/7/2023).
Selain itu, kata Intan, naiknya harga bahan pangan ternak (jagung dan bekantul) juga menjadi penyebab melonjaknya harga daging ayam ras di pasaran, sehingga memberikan andil besar terhadap inflasi.
Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan di Pasar Tradisional 10 Ulu Palembang, harga daging ayam masih menunjukkan tren kenaikan yang sangat tinggi. Harga daging ayam yang biasa dijual Rp30.000-35.000, kini seharga Rp40.000 per kilogram.
Salah satu pedagang di Pasar Tradisional 10 Ulu Palembang, Nancik mengungkapkan kenaikan harga tersebut disebabkan oleh stok yang terbatas dari supplier.
Dia juga mengakui permintaan terhadap komoditas ayam dan beberapa bahan pangan lain masih cukup tinggi.
“Sayur, ayam dan telur ayam ini masih tinggi, karena permintaan juga tinggi. Sementara stok terbatas sebab masih masa libur,” bebernya.
Sementara untuk komoditas lain penyumbang inflasi Sumsel diantaranya beras dengan andil inflasi 0,061 persen dan dari non makanan yaitu angkutan udara yang memiliki andil sebesar 0,049 persen. (K64)