Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Alami Deflasi 0,03 Persen pada Juni 2023

BPS mencatat secara month to month (mtm) Provinsi Sumatra Barat mengalami deflasi 0,03 persen dibandingkan Mei-Juni 2023.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara month to month (mtm) Provinsi Sumatra Barat mengalami deflasi 0,03 persen dibandingkan Mei-Juni 2023.

Namun bila melihat dari masing-masing kota di Sumbar, Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,03 persen dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. 

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan maka secara agregat gabungan dua kota tercatat mengalami deflasi mtm sebesar 0,03 persen. 

"Kelompok yang dominan memberikan andil deflasi gabungan dua kota di Sumbar Juni 2023 ada dari kelompok transportasi dan perlengkapan," katanya, Senin (3/7/2023).

Dia menjelaskan untuk kelompok transportasi sebesar 0,27 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,02 persen. Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga memberikan andil deflasi yang tidak dominan. 

Sementera itu, kelompok yang memberikan andil inflasi dominan antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,20 persen yang diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen.Lalu untuk kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,01 persen. 

Selanjutnya, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, dan kelompok pendidikan relatif tidak mengalami perubahan.Sugeng menyebutkan di satu sisi, melihat dari year on year (yoy) Sumbar mengalami inflasi 2,95 persen.

Dimana kalau dilihat untuk Kota Padang sebesar 3,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,65 dan Kota Bukittinggi sebesar 2,34 persen dengan IHK sebesar 115,76. Secara agregat, inflasi yoy gabungan dua kota sebesar 2,95 persen dengan IHK sebesar 115,66. 

Sedangkan dari inflasi year to date (ytd) hingga Juni 2023 di Kota Padang sebesar 0,83 persen dan laju inflasi Kota Bukittinggi sebesar 0,78 persen. Secara agregat, inflasi ytd gabungan dua kota tercatat sebesar 0,82 persen.

Kelompok yang dominan memberikan andil inflasi yoy gabungan 2 kota di Sumbar Juni 2023 adalah kelompok transportasi sebesar 1,33 persen diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,51 persen.

Serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,27 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,26 persen. Dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,17 persen.Kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,12 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen. 

Lalu untuk kelompok kesehatan dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya masing- masing sebesar 0,04 persen. Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen.

Andil komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yoy gabungan  dua kota di Sumbar Juni 2023 antara lain bensin sebesar 0,85 persen, beras sebesar 0,49 persen, rokok kretek filter sebesar 0,33 persen, ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,22 persen, daging ayam ras sebesar 0,21 persen, mobil sebesar 0,11 persen, rokok putih sebesar 0,10 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,09 persen, ketupat/lontong sayur sebesar 0,08 persen, rokok kretek sebesar 0,07 persen, dan beberapa komoditas lainnya. 

Sementara itu, andil komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi yoy antara lain cabai merah sebesar 1,12 persen, bawang merah sebesar 0,14 persen, minyak goreng sebesar 0,10 persen, angkutan udara sebesar 0,08 persen, ikan tongkol/ikan ambu-ambu dan cabai hijau masing-masing sebesar 0,06 persen, daging sapi sebesar 0,03 persen, cabai rawit, petai, dan ikan gembolo/ikan aso-aso masing-masing sebesar 0,02 persen, serta beberapa komoditas lainnya.

Selain itu, pada Juni 2023, dari 90 kota IHK di Indonesia, semua kota mengalami inflasi secara yoy. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 6,10 persen dan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,01 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 58 dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 81 dari 90 kota yang mengalami inflasi secara yoy di Indonesia.

Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatra pada Juni 2023, semua kota mengalami inflasi secara yoy. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 3,88 persen dan terendah di Kota Gunungsitoli sebesar 1,01 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 7 dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 19 dari 24 kota yang mengalami inflasi secara yoy di Sumatra. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper