Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura jadi Investor Terbesar di Sumbar

Terdapat 5 negara yang cukup besar berinvestasi ke Sumbar, seperti Singapura, Kepulauan British, Malaysia, Jepang, dan Hong Kong.
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat./Bisnis - Noli H.
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat./Bisnis - Noli H.

Bisnis.com, PADANG - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatra Barat mencatat realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) ke Ranah Minang hingga kuartal I/2025 sebesar US$56,65 juta atau setara dengan Rp906,4 miliar.

Kepala DPMPTSP Provinsi Sumbar Adib Alfikri mengatakan dari capaian tersebut PMA turut berkontribusi sebesar 44,27% dari realisasi investasi secara keseluruhan pada periode Januari-Maret tahun 2025. Terdapat 5 negara yang cukup besar berinvestasi ke Sumbar, seperti Singapura, Kepulauan British, Malaysia, Jepang, dan Hong Kong.

Dari lima negara itu, Singapura menjadi negara yang memiliki investor yang paling besar menanamkan modal ke Sumbar yakni senilai Rp296,1 miliar atau sebesar 32,68% dari realisasi, lalu ada Negara Kepulauan British dengan nilai investasi Rp293,2 miliar atau sebesar 32,35%, Malaysia dengan nilai investasi Rp214,3 miliar atau sebesar 23,65%, Jepang Rp34,9 miliar atau sebesar 3,86%, dan Hong Kong RRT dengan nilai investasi Rp21,5 miliar atau sebesar 2,37%.

“Investasi yang dijalankan PMA ini mulai dari pertambangan, industri makan, transportasi, gudang, dan komunikasi. Lalu ada tanaman pangan, perkebunan, peternakan, lalu ada listrik, gas, dan air,” katanya, Rabu (16/7/2025).

Dia merinci untuk investor yang dijalankan PMA ini tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar, seperti untuk sektor pertambangan ada 24 proyek yang dijalankan, sektor industri dan makan 34 proyek, transportasi gudang komunikasi 23 proyek, tanaman pangan perkebunan dan peternakan 23 proyek, serta untuk sektor listrik gas dan air terdapat 9 proyek.

Dari berbagai sektor investasi dari PMA itu, kata Adib, investasi terbesar terdapat di Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai mencapai Rp336,8 miliar, kemudian di Kota Padang nilai investasi PMA Rp236,8 miliar, lalu di Kabupaten Solok Selatan Rp135,3 miliar.

“Kami juga mencatat pada triwulan I/2025 kabupaten dan kota yang tidak ada PMA adalah Kabupaten Sijunjung, Lima Puluh Kota, serta Kota Solok, Sawahlunto, Padang Panjang, Payakumbuh, dan Kota Pariaman,” jelasnya.

Menurutnya dengan hadirnya investasi di kabupaten dan kota itu, DPMPTSP juga mencatat turut memberikan dampak kepada lapang pekerjaan, di mana telah ada sebanyak 11.085 orang yang mendapat pekerjaan dari investasi PMA itu, dan kondisi tersebut jauh meningkat dibanding periode kuartal I/2024 yang hanya sebesar 7.692 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper