Bisnis.com, PEKANBARU — PT Bumi Siak Pusako (BSP) pengelola lapangan migas CPP Blok di Provinsi Riau, mencatatkan kinerja positif dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS-T) tahun 2022.
Direktur BSP, Iskandar menjelaskan sepanjang tahun lalu, realisasi produksi minyak perusahaan mencapai 3 juta barel dan pada akhir 2022 lalu, laporan BSP telah diaudit oleh KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan rekan.
"Dari hasil audit tersebut, BSP berhasil membukukan laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp381 miliar, dan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP ini berhasil dipertahankan oleh manajemen selama BSP berdiri sejak 2021," ungkapnya, Selasa (30/5/2023).
Dia mengatakan dengan pencapaian tersebut menandakan PT. BSP sebagai BUMD, telah mampu memberikan kontribusi yang positif khususnya kepada seluruh shareholders, dan secara umum kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Iskandar, secara umum pencapain target berdasarkan WP&B 2022 sudah terealisasi. Diantaranya pengeboran 15 sumur eksploitasi dan 1 sumur eksplorasi terlaksana 100 persen. Hal ini membuktikan BSP tetap berkomitmen melakukan operasinya dalam upaya meningkatkan produksi dan menekan laju penurunan produksi di WK CPP.
Untuk tantangan operasional dan kedala di lapangan, menurutnya akan menjadi lesson learn dan tetap menjadi perbaikan ke depannya. Pihaknya senantiasa meminimalkan risiko operasi di lapangan.
Baca Juga
Kemudian upaya menekan biaya operasi guna melakukan efisiensi menjadi hal utama yang akan terus ditingkatkan, inovasi dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat sesuai regulasi sebagai penguatan kepatuhan terhadap GCG, terus diperhatikan. Dia menjelaskan bahwa perusahaan terus berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan.
"Komitmen BSP dalam mencari cadangan baru telah berhasil, ini dibuktikan dengan ditemukannya cadangan baru dari sumur eksplorasi Nuri 1X yang diperkirakan produksinya mencapai 500 - 700 BOPD," ungkapnya.
BSP akan memiliki tugas yang cukup berat ke depannya. Selain mendukung pencapaian target 1 juta Bopd dari negara, tentu komitmen kerja pasti selama 5 tahun sebagai komitmen perpanjangan kontrak BSP bersama negara, akan terus menjadi perhatian beliau kepada seluruh jajaran manajemen.
Selanjutnya sebagai salah satu BUMD yang mengelola lapangan migas ini, menurutnya harus terus menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Pencapaian laba bersih yang cukup fantastis ini, mendapatkan apresiasi seluruh pemegang saham BSP, terhadap kinerja direktur dan manajemen.
Bupati Siak Alfedri, selaku pemegang saham utama BSP, mengakui kinerja ini merupakan pencapain tertinggi sepanjang sejarah BSP. "Sebelumnya tercatat PT BSP pernah mencatatkan laba bersih 2008 sebesar Rp348 miliar lebih. Kami meminta BSP tetap fokus dan menjadi BUMD kebanggaan masyarakat Riau," ungkapnya.
Adapun kegiatan RUPS-T BSP telah dilaksanakan pada Senin (29/5/2023), yang dihadiri Komisaris BSP, Hendrisan, Direktur BSP, Iskandar dan seluruh Pemegang Saham PT BSP, seperti Bupati Siak Alfedri, Gubernur Riau diwakili Kepala Bapenda Provinsi Riau Syarial Abdi, Bupati Pelalawan H. Zukri, Pj.Bupati Kampar, Muhammad Firdaus dan Wali Kota Pekanbaru diwakili Asisten 2, Ingot Ahmad beserta jajaran manajemen BSP.