Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendalikan Inflasi di Riau, Ulama Diminta Imbau Masyarakat Tidak Belanja Berlebihan

Data BPS Riau mencatat inflasi Maret 2023 berdasarkan gabungan 3 kota yaitu Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 114,81.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU -- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau terus berupaya mengendalikan inflasi di Bumi Lancang Kuning.

Kali ini dengan mengajak ulama untuk ikut mengimbau masyarakat untuk tidak belanja berlebihan selama Ramadan.

Asisten II Setdaprov Riau M. Job Kurniawan menjelaskan sebagai bentuk partisipasi dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), perlu adanya peran dari semua pihak dalam pengendalian inflasi, termasuk dari ulama.

“Kami meminta kepada para ulama sekalian agar dapat membantu pemerintah, untuk menyampaikan kepada jemaahnya akan perlunya upaya mengendalikan harga dimulai dari rumah tangga masing-masing,” ungkapnya, Rabu (5/4/2023).

Data BPS Riau mencatat inflasi Maret 2023 berdasarkan gabungan 3 kota yaitu Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,81.

Sementara itu, Riau mengalami inflasi Year On Year (Maret 2022-Maret 2023) sebesar 5,54 persen, menurun dibandingkan dengan inflasi tahunan periode Februari sebesar 6,64 persen.

Job menguraikan pengendalian harga pangan dari rumah tangga, dapat dilakukan karena inflasi pada dasarnya adalah fenomena yang terbentuk, karena interaksi antara permintaan dan penawaran barang. Sementara pada saat Ramadan umumnya permintaan mengalami peningkatan. 

Secara historis kenaikan harga bahan pokok selalu terjadi pada momen Ramadan dan Idulfitri. Hal ini disebabkan konsumsi masyarakat yang memang meningkat, khususnya belanja bahan pokok strategis, seperti daging sapi, daging ayam dan telur ayam, cabai, bawang, minyak goreng dan beras.

Peningkatan tersebut berimbas pada peningkatan harga pangan yang kemudian berakibat pada beragam komoditas lainnya. 

Salah satu upaya untuk menjaga level permintaan pada kondisi ini adalah melalui sikap belanja bijak dari rumah tangga. Rumah tangga diharapkan dapat melakukan konsumsi secara bijak dan terukur, yang artinya belanja secukupnya tidak berlebihan dan tanpa keinginan untuk menimbun barang.

“Dengan menerapkan konsep belanja bijak dan berdagang bijak, kita turut beramal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terciptanya kondisi sosial, hukum, dan keamanan yang kondusif, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau yang kita cintai,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper