Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan di Riau pada April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
BPS mencatat inflasi bulanan Riau April 2024 sebesar 0,05%, inflasi tahunan sebesar 3,99% sedangkan inflasi y-to-d sebesar 1,48%.
Komoditas penyebab inflasi April 2024 paling tinggi adalah bawang merah dengan angka 0,25% sedangkan komoditas penyebab deflasi April m-to-m,% adalah cabai merah 0,59%.
Kepala BPS Prov Riau Asep Riyadi memaparkan poin penting dari inflasi Riau pada bulan April 2024 yaitu kenaikan beberapa komoditas di Riau selama bulan April 2024.
“Catatan Peristiwa Fenomena April 2024 yaitu Harga Bawang Merah Naik, harga Emas Naik dan juga Harga Sawit Naik,” ujarnya, Kamis (2/5/2024).
Sejalan dengan itu, Kepala Biro Perekonomian Riau Alzuran Dini Alinoni menyebutkan tantangan tingkat ketergantungan pasokan Bahan Pokok (Bapokok) dari luar daerah yang masih sangat tinggi.
Baca Juga
“Keterbatasan pasokan pangan dengan akibat pengaruh kondisi eksternal, pendistribusian yang belum optimal serta peningkatan permintaan bahan pokok, terjadinya spekulasi terhadap Bapokok tersebut serta pengaruh cuaca ekstrem yang mengakibatkan turunnya produksi cabai dan meningkatnya harga cabai di pasar tradisional,” ujarnya.
Sementara itu tercatat dari data BPS tingkat inflasi m-to-m tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,47% dan terendah terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 0,03% serta Pekanbaru berada di posisi ketiga 0,07.
Kemudian Kota Dumai mengalami Deflasi 0,13%. Sedangkan Tingkat inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 6,07% dan terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 2,96%.
Penyumbang inflasi Provinsi Riau bulan April 2024 secara m-to-m adalah kelompok Transportasi dengan andil 0,15%. Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain bawang merah, emas perhiasan, angkutan udara, ayam hidup, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), angkutan antar luar kota, ikan serai, kentang dan udang basah.
Sedangkan penyumbang utama inflasi Provinsi Riau bulan April 2024 secara y-on-y pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 2,59%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,39%.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah nadi dengan lauk. Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,35%. Dengan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.
(Niki Aulia Sandi)