Bisnis.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara (Sumut) merilis tingkat inflasi tahunan Sumut pada April 2024 sebesar 3,96% (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari target sasaran yang ditetapkan 2,5+1%.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin mengatakan tingginya inflasi tahunan Sumut pada April 2024 ini juga melebihi tingkat inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,00% (yoy). Ia menyebut kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil besar sepanjang tahun dalam melambungkan tingkat inflasi Sumut.
Di sisi lain, pergerakan harga emas belakangan ini juga ikut memberi pengaruh. Diketahui, emas perhiasan masuk kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan andil terhadap inflasi tahunan Sumut pada April 2024 sebesar 0,24% (yoy).
“Kalau kita lihat, andil inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau selama satu tahun ini cukup tinggi, di level 3,03% (yoy) dengan tingkat inflasi 8,86% (yoy). Dari 3,96% (yoy) inflasi Sumut bulan ini, sebesar 3,03% nya berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” kata Hasan saat rilis Berita Resmi Statistik, Kamis (2/5/2024).
Beras disebut Hasan menjadi salah satu dari 5 komoditas dominan penyumbang inflasi di Sumut sejak April 2023 hingga April 2024. Hal ini tidak terlepas dari pergerakan harga beras setahun belakangan, tidak hanya di Sumut namun juga di tingkat nasional.
Dikatakan Hasan, meski secara bulanan harga beras sudah mulai turun yang ditunjukkan dengan deflasinya komoditas ini pada April 2024 sebesar 0,02% (mtm), namun harga beras ini belum kembali ke level stabil.
Baca Juga
Dari data BPS, sumbangan inflasi beras terhadap tingkat inflasi tahunan menjadi yang tertinggi sebesar 0,58% (yoy), diikuti oleh komoditas cabai merah (0,47%), bawang merah (0,38%), daging ayam ras (0,27%), serta sejumlah komoditas lain seperti emas perhiasan, telur ayam ras, dan sigaret kretek mesin yang masing-masing andilnya 0,17% (yoy).
Sementara untuk komoditas penyumbang deflasi tahunan Sumut pada April 2024 yakni ikan tongkol (-0,05%); buah pir dan udang basah masing-masing -0,03% (yoy); serta daging babi dan ikan asin teri dengan andil masing-masing -0,02% (yoy).
Hasan mengatakan, rata-rata tingkat inflasi tahunan di ke-8 (delapan) kota indeks harga konsumen (IHK) di Sumut tercatat cukup tinggi.
“Tiga kota yang tertinggi tingkat inflasi tahunannya pada April ini yakni Labuhan Batu sebesar 5,78% (yoy), Karo (4,78%), dan Padangsidimpuan (4,73%). Sementara secara bulanan, hanya dua kota yang tercatat mengalami deflasi yakni Padangsidimpuan sebesar 0,33% (mtm) dan Karo 0,30% (mtm),” ujar Hasan.
Dari potret ke delapan kota tersebut, Sumatra Utara mencatatkan deflasi sebesar 0,04% (mtm) pada April 2024 terhadap Maret 2024. Secara tahunan, inflasi Sumut pada April 2024 terhadap April 2023 sebesar 3,96% (yoy). Sedangkan inflasi tahun kalender Sumut yakni jika melihat dari April 2024 terhadap Desember 2023 tercatat sebesar 1,49% (year-to-date/ytd). (K68)