Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Ikan Tuna Sumbar Sepanjang 2022 Turun Drastis

Pada 2022 total ekspor ikan tuna di Sumbar turun cukup drastis dari segi nilai yakni dari 105 ton ikan tuna yang diekspor nilai hanya Rp6 miliar.
Ikan tuna/Antara
Ikan tuna/Antara

Bisnis.com, PADANG - Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu serta Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang, Sumatra Barat, mencatat sepanjang 2022 ekspor ikan tuna di daerah itu mengalami penurunan dari segi nilai.

Kepala SKIPM Padang Abdur Rohman mengatakan melihat pada tahun 2021 lalu total ekspor mencapai 144 ton dengan nilai mencapai Rp33,7 miliar. Tapi pada tahun 2022 total ekspor ikan tuna di Sumbar mengalami penurunan yang cukup drastis dari segi nilai, yakni dari 105 ton ikan tuna yang diekspor, nilainya hanya Rp6 miliar.

Menurutnya melihat dari sisi tonase bisa dikatakan terbilang cukup stabil dari tahun 2021 ke tahun 2022. Hanya soal nilai saja yang turun, dan angka penurunan cukup drastis.

"Penurunan ekspor ikan tuna di Sumbar ini sudah terpantau selama semester II 2022. Hal ini dampak dari kondisi perekonomian di Amerika yang merupakan negara tujuan ekspor ikan tuna di Sumbar," katanya, Selasa (10/1/2023).

Dia menjelaskan pada semester I/2022 dapat dikatakan dari harga ikan tuna yang dijual ke Amerika masih normal. Namun seiring tidak stabilnya perekonomian di Amerika, membuat harga beli ikan tuna ekspor di Amerika pun turun di semester II/2022.

"Saya sempat mencari informasi terkait kondisi perekonomian di Amerika. Ternyata di sana daya beli masyarakat lagi turun, sehingga berdampak kepada harga jual beli yang turut turun. Dampaknya, ikan tuna yang diekspor ke Amerika pun dari sisi harga turun pula," tegasnya.

Abdur menyampaikan di Sumbar ini ada dua eksportir ikan tuna yakni PT Dempo Andalas Samudera dan PT Duta Perkasa Internasional. Dari dua perusahaan itu, yang merasakan betul dampak resesi ekonomi Amerika adalah PT Dempo Andalas Samudera, karena seluruh ikan tuna dalam bentuk frozen di kirim ke Amerika.

Berbeda dengan PT Duta Perkasa Internasional, perusahaan eksportir yang terbilang cukup baru di Sumbar ini tidak mengekspor ikan tuna ke Amerika, melainkan ke Jepang.

"Sebelumnya SKIPM dengan pihak Dempo sudah berbincang juga, bahwa bila kondisi ini terjadi berkepanjangan, dikhawatirkan akan membuat perekonomian nelayan turut merasakan dampaknya, karena harga jual beli ikan ke nelayan bisa turun juga," ujar dia.

SKIPM berharap di tahun 2023 ini ada solusi dari persoalan yang tengah dihadapi oleh perusahaan eksportir itu, sehingga perekonomian eksportir dan nelayan juga bisa terjaga dengan baik. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper