Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, mendorong petani karet di daerah itu melakukan hilirisasi lantaran anjloknya harga karet dunia selama dua pekan terakhir.
Dorongan Pemkab Musi Banyuasin (Muba) itu melalui pelatihan kepada warga yang berprofesi sebagai petani karet untuk memproduksi sejumlah produk jadi dari bahan baku karet alam.
Sunarno, Warga Desa Sialang Agung, Kecamatan Plakat Tinggi, mengatakan pihaknya membutuhkan peran pemerintah daerah untuk menggerakkan hilirisasi.
"Pemerintah bisa memfasilitasi petani untuk tahu bagaimana cara membuat produk hilir dari karet," katanya, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, pelatihan seperti ini sudah sejak lama diimpikan warga terutama yang berpenghasilan dari bertani karet.
"Alhamdulillah sekarang kami kalau sudah menyadap karet di kebun, pulang ke rumah kami bisa membuat sandal jepit dan aksesoris lainnya yang sudah diajarkan pada saat pelatihan ini untuk kemudian dijual ke pasar," terangnya.
Dia menjelaskan, untuk membuat sepasang sandal jepit hanya membutuhkan waktu setengah jam dengan menggunakan alat press dan molding yang sudah difasilitasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Muba.
Olahan karet setengah jadi kemudian dicampur dengan beberapa jenis cairan kimia hingga menjadi produk sandal.
"Kami juga dari pelatihan ini tidak hanya bisa buat sandal jepit tetapi juga buat karet gelang, sarung tangan, dan aksesoris gantungan kunci," katanya.
Pj Bupati Muba Apriyadi mengatakan produksi sandal jepit dan aksesoris berbahan baku karet tersebut upaya Pemkab Muba untuk memaksimalkan hilirisasi komoditas karet.
"Saya berkeyakinan dengan inovasi ini dapat mendorong upaya menstabilkan harga karet di Muba dan menjadi nilai tambah bagi warga Muba," ujarnya.
Inovasi hilirisasi karet tersebut akan turut mendorong pemasaran produk hilirisasi yakni sandal jepit dan lainnya untuk masuk di aplikasi bela pengadaan.
Dia melanjutkan hilirisasi karet juga akan menyasar daerah lain di Muba yang memiliki komoditas karet dalam jumlah besar.
Kepala Disdagperin Muba, Azizah, menerangkan sejumlah alat untuk produksi sandal jepit dan inovasi lainnya telah dilengkapi di Kecamatan Plakat Tinggi. Diantaranya, centrifuge dan alat lainnya.
"Juga alat press karet manual serta molding yang digunakan sebagai alat cetak ukuran untuk sandal jepit yang dicetak," ujarnya.
Azizah berkeyakinan, pelatihan hilirisasi karet tersebut dapat membuat warga mendapatkan penghasilan sektor baru. Ia menilai, warga sangat cepat memahami pelatihan dan sangat mahir dalam memproduksi sejumlah inovasi hilirisasi karet.
"Ke depan, kita akan memaksimalkan pendampingan untuk memasarkan produksi-produksi hilirisasi karet warga Muba. Kami yakin ke depan nantinya akan banyak produksi hilirisasi karet yang dihasilkan warga Muba," ujarnya.