Bisnis.com, MENTAWAI - Pemerintah Kabupaten Mentawai, Sumatra Barat, secara resmi mengakhiri masa tanggap darurat penanganan dampak gempa yang terjadi di Pulau Siberut.
PJ Bupati Kepulauan Mentawai Martinus Dahlan mengatakan masa tanggap darurat penanganan dampak gempa telah berakhir pada Senin (19/9) kemarin. Hal ini setelah memastikan kondisi telah mulai kondusif.
"Sekarang ribuan pengungsi di sejumlah titik perbukitan telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Jadi mulai hari ini memasuki masa transisi ke kondisi pemulihan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/9/2022).
Dia menyebutkan sepekan lebih masyarakat Siberut Barat tinggal di pengungsian pasca diguncang gempa bermagnitudo 6,1 yang menyebabkan 3 warga mengalami luka ringan.
"Agar masyarakat tidak trauma. Kita akan terjunkan tim trauma healing. Sehingga anak-anak bisa kembali sekolah," ujarnya.
Martinus menyatakan langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam masa pemulihan antara lain pengiriman logistik yang akan terus didistribusikan ke lokasi terdampak gempa, pemulihan sarana fasilitas umum, dan pemulihan sarana fasilitas pemukiman.
Sementara itu, Dandim 0319 Kepulauan Mentawai Letkol Inf. Febi Adrianto menyampaikan terkait logistik harus dipastikan sampai ke lumbung–lumbung sosial. Sehingga terus terisi karena kondisi geografis di Kepulauan Mentawai yang terpisah oleh lautan dan mengingat faktor cuaca, agar bantuan sudah tersedia di sana.
“Tentukan tempat evakuasi yang aktif dan kita mengajak masyarakat untuk menanam di tempat evakuasi agar ada cadangan makanan dari alam sekiranya nanti kondisi cuaca yang tidak memungkinkan bantuan datang tepat waktu,” ujar nya.