Bisnis.com, MENTAWAI — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, menyebutkan progres pembangunan Jalan Trans Mentawai masih terbilang lamban.
Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Mentawai, Asmen Simanjorang, mengatakan, sampai saat ini progres jalan Trans Mentawai secara keseluruhan belum mencapai 30 persen karena keterbatasan anggaran.
“Tahun 2021, secara umum trans mentawai yang sudah ditangani namun belum tuntas sebenarnya sudah lebih dari 80 persen yaitu jalan tanah yang sudah terbuka dan bisa dilalui pada musim kering,” ujar Asmen dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2022).
Dia menjelaskan melihat pada kondisi pada akhir 2021, ada penambahan progress trans Mentawai di Kecamatan Siberut Utara sepanjang 2 Km. Kemudian, tahun 2022 dilanjutkan dari desa Monganpoula ke Desa Sotboyak, Kecamatan Siberut Utara, dengan ruas jalan sepanjang 10 Km.
"Tetapi pengerasan hanya 2,3 Km tahun 2022 ini dengan sumber anggaran dari APBD Dana Alokasi Khusus sekira Rp12 miliar lebih," ujarnya.
Selain itu, pembangunan di ruas desa Rogdok Kecamatan Siberut Selatan ke Mabukkuk Kecamatan Siberut Barat Daya sejauh dua kilometer. Sisanya dilakukan preservasi.
Kini, kata Asmen, masih jalan tanah, namun nantinya infrastruktur pelengkap seperti gorong-gorong dan jembatan pendek akan dibangun, meskipun dari konstruksi darurat agar jalan darat di sana dapat ditempuh meskipun belum semuanya perkerasan tahun 2022 ini.
Baca Juga
"Alokasi anggaran dari APBD dana alokasi umum Mentawai sekira Rp3 miliar lebih," sebutnya.
Kemudian, seluruh ruas jalan trans Mentawai di Pulau Sipora dari Desa Tuapejat hingga Katiet lebih dari 90 Km, merupakan kewenangan dari Kementerian PUPR dengan status jalan nasional.
Menurutnya pada Jumat (2/9) kemarin telah mulai berlangsung pengerjaan di ruas Sioban ke Katiet sepanjang 5 Km. Kemudian jalan dan jembatan rencananya tuntas tahun 2024 dalam keadaan mantap menggunakan anggaran dari dana APBN.
Sementara itu, di Pagai Utara tahun ini ada penanganan sepanjang sepuluh kilometer ruas dari Matobe ke Saumanganyak, tanpa melakukan perkerasan, hanya melakukan penimbunan dengan material yang dapat dilalui kendaraan saat kering maupun hujan.
"Pengerjaan jalan bekerjasama dengan TNI Kodim 0319 Mentawai menggunakan APBD dana alokasi umum sekira Rp2,6 miliar," kata dia.
Selanjutnya, di Pagai Selatan hanya melakukan pemeliharaan dan perawatan agar ruas jalan tanah dapat dilalui saat hujan maupun kering, diantaranya perbaikan jembatan dan lubang.
Asmen berharap pemerintah provinsi dan pusat terus membantu penuntasan program trans mentawai ini dan ke depan APBN bisa diarahkan ke Pulau Siberut dan Pagai Utara Selatan.