Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbagai Upaya TPID dan Pemprov Riau Stabilkan Harga Cabai Merah

Bank Indonesia Provinsi Riau bersama dengan TPID Provinsi Riau terus berkomitmen untuk menjaga terkendalinya inflasi di wilayah Riau.
Bank Indonesia bagian dari TPID bersama Pemprov Riau meluncurkan program urban farming penanaman cabai. /Istimewa
Bank Indonesia bagian dari TPID bersama Pemprov Riau meluncurkan program urban farming penanaman cabai. /Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU -- Kenaikan harga cabai merah di pasaran, telah mendorong tingginya angka inflasi Riau beberapa bulan terakhir. Untuk mengantisipasi hal itu, Pemerintah Provinsi Riau dan TPID melakukan sejumlah upaya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau mengakui beberapa minggu ini harga cabai merah bergerak turun.

"Setelah sempat di harga Rp120.000 dan Rp100.000 sekarang harga cabai terus turun sampai ke Rp50.000 per kilogram," ujarnya Selasa (30/8/2022).

Untuk menjaga kestabilan harga cabai ini, pihaknya telah menjembatani pertemuan antara Kadin Kota Dumai, dengan pelaku usaha di pasar induk Kota Medan, Sumatra Utara untuk dapat berkoordinasi. 

Dengan upaya ini, saat kondisi harga cabai di Dumai tinggi, pelaku usaha di pasar induk Medan bisa mengirimkan stoknya ke daerah itu.

Sementara itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau terus berkomitmen untuk menjaga terkendalinya inflasi di wilayah Riau. Hal ini diwujudkan melalui “Launching Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan dalam rangka Memperkuat Ketahanan Pangan Daerah”.

Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan atau biasa disebut urban farming merupakan salah satu program utama TPID Provinsi Riau dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang dicanangkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP). 

Program ini secara umum merupakan salah satu upaya TPID Provinsi Riau untuk meningkatkan produksi cabai di Riau, yang apabila dilakukan secara sungguh-sungguh dapat sedikit mengurangi ketergantungan dari daerah lain.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Muhamad Nur menjelaskan pada program ini, TPID Provinsi Riau melalui kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) akan membagikan sebanyak total 65.000 bibit cabai ke masyarakat, yang terbagi dalam golongan Aparatur Sipil Negara (ASN), Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Petani, dan kelompok masyarakat lainnya. 

Pada dasarnya program urban farming cabai ditujukan untuk menggaungkan kembali upaya peningkatan produksi dalam provinsi agar semua elemen dapat dilibatkan, karena sebelumnya program ini telah dijalankan oleh 200 KWT di Kota Pekanbaru. 

"Pembagian bibit cabai sejumlah 65.000 tersebut juga merupakan salah satu bentuk perayaan dan upaya bersama untuk memeriahkan Hari Jadi Provinsi Riau yang ke-65 tahun. Terangkai dengan program launching ini juga, TPID Provinsi Riau menggelar pasar murah sebagai bentuk konsistensi TPID dalam menjaga kestabilan harga pangan," ujar M. Nur.

Sebagai informasi, pada Juli 2022 inflasi Riau tercatat sebesar 0,83 persen (mtm) atau secara tahunan inflasi 7,04 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari target inflasi nasional yang sebesar 3+1 persen (yoy), dan Provinsi Riau tercatat sebagai provinsi dengan angka inflasi tertinggi ke empat di Indonesia pada Juli 2022. 

Apabila ditelaah lebih dalam, tekanan inflasi pada Juli 2022 utamanya bersumber dari kenaikan harga komoditas bahan pangan, yaitu cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, dan bawang merah. 

Kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh penurunan hasil panen di wilayah sentra produksi karena pengaruh anomali cuaca dan peningkatan biaya produksi karena mahalnya harga pupuk. 

Berkurangnya supply komoditas aneka cabai yang disertai dengan masih tingginya permintaan akan cabai di Riau berdampak pada kenaikan harga cabai yang sangat tinggi. 

Bank Indonesia melalui aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat rata-rata harga cabai merah di Riau pada Juli 2022 mencapai Rp103.000 per kg, dan rata-rata harga cabai rawit mencapai Rp90.700 per kg pada periode yang sama. 

Harga tersebut merupakan harga yang tertinggi, setidaknya selama 3 tahun terakhir. Kondisi tersebut semakin mendorong TPID Provinsi Riau untuk segera menyusun atau menyesuaikan formulasi kebijakan yang tepat untuk pengendalian inflasi, termasuk risiko inflasi komoditas cabai, agar kondisi ini tidak terulang lagi di masa mendatang.

Melalui program Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan, TPID Provinsi Riau berharap dapat membangun mindset masyarakat umum untuk mencoba bercocok tanam cabai dengan memanfaatkan lahan pekarangan.

Kemudian ASN, KWT, dan kelompok masyarakat lain yang menerima bibit cabai tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi warga disekitarnya, bahwa ketergantungan rumah tangga akan komoditas cabai dapat sedikit berkurang dengan menanam sendiri di pekarangan; serta harapan utama. Lalu diharapkan agar kebutuhan komoditas cabai yang tinggi di akhir tahun nanti dapat sedikit dipenuhi dari Gerakan Tanam Cabai ini.

Menurutnya Upaya TPID Provinsi Riau untuk mengendalikan inflasi cabai tidak berhenti pada program Gerakan Tanam Cabai ini. Sebagai upaya pengendalian inflasi berkelanjutan, TPID provinsi Riau bersama KPw BI Provinsi Riau juga sedang mempersiapkan implementasi program utama lainnya untuk pengendalian inflasi cabai. 

Program tersebut adalah Pemanfaatan Peran BUMDes untuk Budidaya Cabai, yang rencananya akan diresmikan pada awal September 2022 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper