Bisnis.com, PEKANBARU-- Pemerintah Provinsi Riau melakukan sejumlah upaya antisipasi kenaikan angka inflasi, yang saat ini sudah masuk ke posisi 5 besar nasional.
Gubernur Riau Syamsuar mengakui daerah itu kini masuk 5 besar tertinggi inflasi di Indonesia, yakni 7,04 persen. Karena itu pemda melakukan upaya dengan mengumpulkan seluruh OPD terkait, untuk mencari solusi penurunan inflasi.
“Penyebabnya salah satunya cabai, jadi kami tadi sudah mendapatkan informasi inflasi yang tinggi rata-rata di Sumatra. Nomor satu itu Jambi, kedua Sumbar, ketiga Bangka Belitung, keempat Riau dan kelima Aceh,” ujarnya Kamis (18/8/2022).
Karena itu pemda berencana mencari solusi yakni dengan mencari cabai dari daerah lain, misalnya cabai dari Sumatra Utara. Kalau dari Sumbar masih belum dilakukan, karena harga dari daerah itu masih tinggi.
Dijelaskannya untuk menekan angka inflasi di Riau, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau akan bekerja keras berupaya mengurangi inflasi daerah.
Upaya yang akan dilakukan yakni operasi pasar di tiga wilayah inflasi tinggi. Seperti di Kota Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
“Upaya selanjutnya adalah menggerakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Terutama BUMDes yang maju di Riau untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian pangan. Jika satu BUMDes saja bisa menanam cabai setidaknya di lahan setengah hektar. Maka usaha tersebut berusaha membantu ketersediaan cabai di Riau,” ujarnya.
Adapun saat ini angka inflasi di Indonesia mencapai 4,94 persen. Lima daerah tertinggi inflasi di antaranya Provinsi Jambi 8,22 persen, Sumatra Barat (Sumbar) 8,01 persen, Bangka Belitung (Babel) 7,77 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,69 persen.