Bisnis.com, MEDAN - Pada hari ini, Senin (23/5/2022), pemerintah kembali membuka keran ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Kebijakan itu sontak memberi dampak mesti tidak signifikan terhadap harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Sumatra Utara.
Menurut Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumatra Utara Gus Dalhari Harahap, harga TBS kelapa sawit ipatok Rp2.100-Rp2.400 per kilogram.
Dengan kata lain, terjadi peningkatan senilai Rp300-Rp400 per kilogram. Pada masa larangan ekspor CPO beberapa waru lalu, harga TBS kelapa sawit sempat jeblok hingga Rp1.500 per kilogram. Walau demikian, harga TBS ini masih jauh di bawah masa pelarangan ekspor belum berlaku. Yakni sekitar Rp3.100 - Rp3.655 per kilogram.
"Alhamdulillah ada kenaikan harga. Naik Rp300 - Rp400 per kilogram dari harga kemarin," kata Dalhari kepada Bisnis.
Dalhari berharap pabrik kelapa sawit (PKS) perusahaan di Sumatra Utara bersikap kooperatif dan menyesuaikan harga yang mengacu pada penetapan Dinas Perkebunan Pemprov Sumatra Utara.
Untuk periode 18-24 Mei 2022, dinas tersebut mematok harga TBS kelapa sawit dari pohon berusia 10-20 tahun senilai Rp2.860,64 per kilogram. Berdasarkan penetapan tersebut, terjadi penurunan seharga Rp239,71 per kilogram dari pekan lalu.
"Kami berharap PKS juga kooperatif, sehingga menyesuaikan harga dinas perkebunan dengan selisih sekitar Rp1.000 per kilogram," ujar Dalhari.
Di sisi lain, sejauh ini harga minyak goreng di Kota Medan, Sumatra Utara, belum juga turun drastis meski keran ekspor CPO kembali dibuka. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), minyak goreng jenis curah dipatok seharga Rp16.400 per kilogram. Harga ini sama sekali belum beranjak sejak beberapa hari lalu.
Sedangkan, harga minyak goreng jenis kemasan dijual seharga Rp24.100 per kilogram. Sebelumnya, pemerintah menyatakan bakal kembali membuka keran ekspor minyak goreng dan CPO mulai Senin (23/5/2022) mendatang.
Keputusan tersebut diumumkan oleh Presiden Joko Widodo melalui keterangan resminya secara virtual, Kamis (19/5/2022). Pembukaan keran ekspor CPO dan minyak goreng didasarkan atas berbagai perimbangan. Seperti pantauan di lapangan serta laporan kementerian terkait.
Menurut Jokowi, larangan ekspor telah berhasil membuat penurunan harga minyak goreng dan penambahan pasokan dalam negeri.
"Berdasarkan pengecekan di lapangan dan laporan yang saya terima, alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah," kata Jokowi.
Kebutuhan nasional untuk minyak goreng mencapai 194.000 ton per bulan. Pada Maret 2022 lalu, Indonesia hanya mengantongi pasokan minyak goreng sebanyak 64,5 ribu ton.
Namun setelah larangan ekspor CPO berlaku pada April 2022, menurut Jokowi, pasokan minyak goreng melonjak jadi 211.000 ton per bulan. Jumlah ini melebihi kebutuhan nasional.
Menurut Jokowi, rata-rata harga minyak goreng jenis curah dipatok Rp19.800 per liter sebelum larangan ekspor berlaku. Namun setelah itu, harga minyak goreng curah turun di kisaran Rp17.200-Rp17.600 per liter.
"Saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi.