Bisnis.com, MEDAN - Jumlah pengangguran di Sumatra Utara tercatat 423.000 orang pada Februari 2022. Jumlahnya menurun sekitar 26.000 orang dibanding Februari 2021 atau secara year on year (yoy).
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Nurul Hasanudin, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini tercatat sebesar 5,47 persen pada Februari 2022. Persentasenya turun 0,54 persen poin (yoy) atau dibanding tingkat TPT pada Februari 2021 lalu.
Meski mulai mengalami perbaikan, TPT Sumatra Utara belum sepenuhnya pulih seperti masa prapandemi Covid-19.
"TPT kita sempat naik 6,01 persen (Februari 2021) dan mulai ada pemulihan menjadi 5,47 persen. Tentunya ini belum sepenuhnya sebagaimana sebelum pandemi datang," kata Nurul, Rabu (11/5/2022).
Tingkat Pengangguran Terbuka atau disingkat TPT merupakan indikator untuk mengukur efektivitas penyerapan tenaga kerja. TPT berfungsi menunjukkan jumlah tenaga kerja yang tidak terserap.
Berdasar hasil Survei Angkatan Kerja Nasional atau Sakernas, TPT di Sumatra Utara mencapai 5,47 persen pada Februari 2022. Dengan kata lain, terdapat sekitar enam orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja.
Pada Februari 2022, TPT di Sumatra Utara mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen poin jika dibandingkan dengan TPT Februari 2020. Akan tetapi, jumlah itu tercatat turun sebesar 0,54 persen poin bila dibandingkan TPT Februari 2021 lalu.
Berdasar data BPS, terdapat beberapa karakteristik pengangguran di Sumatra Utara. Karakteristik tersebut diukur menurut jenis kelamin, daerah tempat tinggal dan pendidikan.
Menurut jenis kelamin, TPT di Sumatra Utara didominasi oleh laki-laki pada Februari 2022, persentasenya mencapai 6,20 persen. Turun dibanding TPT laki-laki pada Februari 2021 yang sebesar 6,35 persen.
Sedangkan TPT perempuan hanya sebesar 4,44 persen. Penurunannya pun lebih cepat ketimbang TPT laki-laki. Padahal, TPT perempuan menyentuh 5,52 persen pada Februari 2021. Bagi Nurul, terdapat catatan menarik di sini.
"Kalau kita melihat lebih dalam, TPT untuk tenaga kerja perempuan ini sebesar 4,44 persen. Ini lebih cepat pulih atau lebih cepat berkurang dibandingkan dengan laki-laki yang masih tercatat 6,20 persen," kata Nurul.
Bila dibandingkan Februari 2020, TPT laki-laki mengalami kenaikan sebesar 1,95 persen poin. Sedangkan TPT perempuan justru mengalami penurunan sebesar 0,86 persen poin.
Akan tetapi, baik TPT laki-laki maupun TPT perempuan sama-sama menurun bila dibandingkan Februari 2021. Masing-masing penurunannya sekitar 0,15 persen poin dan 0,08 persen poin.
Menurut daerah tempat tinggal, TPT di perkotaan jauh lebih tinggi ketimbang TPT di perdesaan. Pada Februari 2022, TPT perkotaan mencapai 7,12 persen. Sedangkan TPT di daerah perdesaan hanya 3,59 persen. Dengan demikian, TPT di perkotaan nyaris dua kali lipat dibanding TPT di perdesaan.
Bila dibandingkan Februari 2020, TPT perkotaan dan perdesaan sama-sama naik. Jumlah kenaikannya masing-masing sebesar 0,40 persen poin dan 1,25 persen poin.
Akan tetapi, baik TPT perkotaan maupun TPT pedesaan juga kompak turun dibandingkan Februari 2021. Masing-masing penurunannya tercatat sebesar 0,32 persen poin dan 0,69 persen poin.
Selanjutnya menurut kategori pendidikan. TPT di Sumatra Utara ternyata didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Februari 2022. Jumlahnya mencapai 6,94 persen. Sementara itu, TPT paling rendah adalah tamatan diploma, yaitu sebesar 1,55 persen.
Jika dibanding Februari 2020, tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan diploma mengalami penurunan TPT pada Februari 2022. Masing-masing sebesar 1,55 persen poin dan 5,01 persen poin.
Sedangkan tamatan universitas, SMA, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) justru meningkat. Masing-masing kenaikannya tercatat 0,19 persen poin, 1,07 persen poin, 2,39 persen poin dan 0,85 persen poin.
Beda lagi jika dibandingkan dengan Februari 2021. TPT untuk tamatan SMA, SMK, diploma dan universitas terpantau turun pada Februari 2022. Masing-masing turun sebesar 1,43 persen poin, 2,07 persen poin, 7,67 persen poin dan 0,93 persen poin.
Sedangkan TPT untuk tamatan SD ke bawah serta SMP justru mengalami kenaikan. Yakni masing-masing naik sebesar 1,11 persen poin dan 1,10 persen poin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT di Sumatra Utara tercatat 5,47 persen pada Februari 2022. Persentase itu turun 0,54 persen poin secara year on year (yoy) atau dibanding tingkat TPT pada Februari 2021 lalu.
Berdasar data BPS, jumlah angkatan kerja di Sumatra Utara tercatat sebanyak 7,74 juta orang pada Februari 2022, atau setara dengan 70,45 persen dari penduduk usia kerja di Sumatra Utara yang mencapai 10,98 juta orang. Sedangkan sisanya termasuk bukan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 tercatat bertambah 259.000 orang dibanding Februari 2021 lalu. Jumlah penduduk bekerja juga naik sebanyak 285.000 orang. Sedangkan jumlah pengangguran menurun sebanyak 26.000 orang.
Pada Februari 2022, komposisi angkatan kerja di Sumatra Utara terdiri atas 7,32 juta orang penduduk yang bekerja dan 423.000 orang pengangguran.