Bisnis.com, PEKANBARU-- Pengusaha pariwisata dari Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies atau Asita Riau, meminta kepada pemerintah pusat untuk segera membuka kembali penerbangan internasional dari Bandara Pekanbaru ke Kuala Lumpur dan Singapura.
Pelaksana Tugas Ketua Asita Riau Dede Firmansyah menjelaskan sebelum pandemi, kunjungan wisatawan internasional di Riau paling banyak dari dua negara tetangga itu, sehingga diharapkan bila pintu penerbangan kesana dibuka bisa menguntungkan bagi pelaku usaha pariwisata.
"Kami harap ini bisa diwujudkan pemerintah pusat, karena sebelum pandemi di Pekanbaru ada beberapa penerbangan internasional yang ramai penumpang seperti Pekanbaru-Kuala Lumpur, Pekanbaru-Malaka, dan Pekanbaru-Singapura. Ini harapan kami agar segera dibuka kembali," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (8/3/2022).
Dari data Kementerian Perhubungan, saat ini ada 7 bandara yang menjadi pintu masuk kedatangan penumpang internasional yaitu Bandara Soekarno Hatta (Banten), Bandara Juanda (Jawa Timur), Bandara Ngurah Rai (Bali), Bandara Hang Nadim (Batam), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Bandara Sam Ratulangi (Manado), dan Bandara Zainudin Abdul Majid (Lombok Tengah).
Dari 7 pintu masuk itu, 2 diantaranya adalah bandara yang berada di provinsi tetangga yaitu Kepulauan Riau. Karena itu pihaknya berharap Provinsi Riau dengan Bandara Pekanbaru juga segera mendapatkan izin sebagai bandara pintu masuk kedatangan penumpang internasional seperti yang telah ditetapkan di 7 bandara sebelumnya.
Menurutnya dengan pembukaan penerbangan internasional ke Riau, kunjungan wisatawan mancanegara dapat kembali pulih, dan paket wisata perjalanan ke dua negara tetangga itu juga bisa kembali ditawarkan ke masyarakat.
"Selama pandemi ini pariwisata di Riau sangat terpukul akibat ditutupnya penerbangan internasional terutama dari Malaysia dan Singapura. Kalau ini dibuka kami meyakini pariwisata Riau akan kembali bangkit dan kunjungan wisatawan akan meningkat," ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar meminta kepada pemerintah pusat untuk membuka perjalanan internasional dari dan ke Provinsi Riau, khususnya perjalanan dari negara tetangga Malaysia.
"Kami berharap kasus Covid-19 di Riau segera menurun, sehingga bandara maupun pelabuhan kami bisa dibuka untuk perjalanan internasional," ujar Syamsuar.
Permintaan itu disampaikannya karena hubungan Provinsi Riau dengan Malaysia itu tidak bisa dipisahkan. Hubungan Riau ini dengan Malaysia disebut sangat erat, mulai dari hubungan kekeluargaan, persaudaraan dan bisnis, karena memang serumpun negeri Melayu.