Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan bersama distributor bakal mengguyur 22 ton minyak goreng untuk operasi pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan penambahan stok minyak goreng lewat program operasi pasar murah di Sumsel dilakukan pihaknya sebagai bentuk prioritas produksi sawit hanya untuk minyak goreng.
"Kami menggandeng dua produsen minyak goreng bersama PT Sari Argotama dan PT Indokarya Internusa," kata Rizali, Selasa (8/3/2022).
Sebanyak 22 ton minyak goreng terdiri dari 14 ton minyak goreng kemasan bantal yang dijual dengan harga eceran tertinggi (HET).
Sementara sisanya sebanyak 8 ton minyak goreng dijual dalam kemasan curah yang akan disebar ke beberapa pasar dan toko ritel.
"Tersedia minyak goreng kemasan bukan premium dengan harga Rp13.500 per liter ditambah 8 ton kemasan curah harga Rp11.500 per liter," jelasnya.
Rizali mengemukakan pihaknya menggandeng produsen minyak goreng karena di wilayahnya ini membutuhkan 0,2 -liter -0,5 liter per hari untuk keperluan satu keluarga. Sedangkan stok sekarang tak mampu memenuhi.
"Karena produksi dari SAP PT Indokarya Internusa hampir 18 ton atau 18 juta liter per bulan. Sedangkan kebutuhan yang kita punya sekitar 14 sampai 15 juta liter," kata dia.
Selanjutnya, pihaknya pun bakal melakukan program operasi pasar rutin dan terjadwal untuk 17 kota maupun kabupaten di Sumsel.
"Ketersediaan minyak di Sumsel selalu kita produksi dan kita distribusikan. Untuk program ini juga akan kita lakukan di 17 kabupaten dan kota seperti Baturaja, Lubuklinggau, Lahat, dan Prabumulih," katanya.