Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, fokus menurunkan angka kemiskinan dalam program pembangunan sepanjang tahun 2023 hingga 2026.
Plt Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi mengatakan terdapat 15,84 persen dari total penduduk Muba yang masuk kategori miskin.
“Penurunan angka kemiskinan masih menjadi isu strategis yang akan dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah (RPD) Muba,” katanya, Selasa (15/2/2022).
Beni memaparkan bahwa dari 15,84 persen penduduk miskin tersebut, ada pula warga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem atau sangat miskin.
Oleh karena itu, dia melanjutkan, Pemkab Muba pun telah merancang strategi melalui program pemberian basic income atau jaminan hidup dasar kepada kelompok tersebut.
Beni menjelaskan bahwa basic income diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, seperti anak yatim piatu, lansia, dan penyandang disabilitas.
“Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidup dasarnya,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, angka kemiskinan Muba masih masuk dalam tiga besar dari 17 kabupaten/kota di Sumsel pada 2021.
Namun demikian, jika dilihat selama kurun tiga tahun terakhir terjadi penurunan tingkat kemiskinan di kabupaten itu.
Di mana persentase penduduk miskin Muba pada 2019 sebesar 16,41 persen kemudian menurun jadi 16,13 persen pada 2020 hingga terakhir tercatat sebesar 15,84 persen pada tahun lalu.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Muba, Sugondo, mengatakan RPD Kabupaten Muba masih dalam upaya perbaikan ekonomi masyarakat yang terhubung langsung dengan penurunan angka kemiskinan.
“Juga berkaitan dengan pengangguran akibat dampak Covid-19, dan meningkatkan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur yang bermutu dan merata, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati pembangunan ini,” paparnya.