Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Total Alokasi Pupuk Subsidi Tak Sesuai Ekspektasi, Ini Upaya Pemprov Sumut

Naslindo menekankan pentingnya penyaluran pupuk subsidi yang tepat sasaran. Dia mewanti-wanti agar tidak ada oknum yang melakukan cara curang demi keuntungan pribadi.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MEDAN - Total alokasi pupuk subsidi Sumatra Utara pada tahun 2022 berjumlah 520.193 ton.

Jumlah alokasi tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi pemerintah daerah yang berharap adanya penambahan signifikan. Bahkan, terdapat jenis pupuk yang alokasinya justru menurun dibanding tahun lalu.

Untuk itu, Pemprov Sumatra Utara akan memilih fokus menjaga proses penyaluran pupuk agar efektif dalam segi waktu dan sasaran.

"Yang perlu dijaga ketepatan waktu penyaluran, sehingga begitu tiba waktu petani memupuk, pupuknya sudah tersedia. Jadi jangan sampai mengganggu pertumbuhan tanaman," kata Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Pemprov Sumatra Utara Naslindo Sirait kepada Bisnis, Senin (10/1/2022).

Di sisi lain, Naslindo menekankan pentingnya penyaluran pupuk subsidi yang tepat sasaran. Dia mewanti-wanti agar tidak ada oknum yang melakukan cara curang demi keuntungan pribadi.

"Jangan sampai ada permainan pupuk subsidi kepada yang tidak berhak. Selisih pupuk subsidi dan nonsubsidi sangat tinggi, rawan dimainkan para pencari keuntungan. Karena itu, perlu pengawasan dari komite pengawasan pupuk," kata Naslindo.

Pada tahun ini, Sumatra Utara memeroleh alokasi pupuk subsidi sebanyak total 520.193 ton. Yakni terdiri atas pupuk Urea sebanyak 156.156 ton, pupuk SP-36 sebanyak 37.157 ton, pupuk ZA sebanyak 49.893 ton.

Kemudian pupuk NPK sebanyak 109.243 ton, pupuk NPK Formula Khusus sebanyak 500 ton, pupuk organik granul sebanyak 30.201 ton dan pupuk organik cair sebanyak 137.043 liter.

Sedangkan pada tahun 2021 lalu, jatah pupuk subsidi untuk Sumatra Utara mengalami realokasi hingga tiga kali. Pada tahun lalu, total alokasi pupuk subsidi Sumatra Utara terdiri atas pupuk Urea sebanyak 152.627 ton, pupuk jenis SP-36 sebanyak 33.167 ton.

Kemudian alokasi pupuk jenis ZA sebanyak 20.601 ton, lalu pupuk jenis NPK sebanyak 118.788 ton dan jenis pupuk organik sebanyak 15.519 ton.

Berdasar data tersebut, terdapat sedikit peningkatan jumlah alokasi pupuk subsidi tahun 2022 jika dibanding tahun lalu. Namun untuk jenis pupuk tertentu justru menurun.

Untuk Urea, terdapat penambahan sekitar 3.529 ton, pupuk SP-36 bertambah sebanyak 3.990 ton dan pupuk ZA bertambah sebanyak 29.292 ton. Kemudian pupuk organik granul bertambah sebanyak 14.682 ton. Sedangkan untuk pupuk jenis NPK berkurang hingga 9.545 ton.

Pada tahun 2022 ini, Sumatra Utara juga mendapat alokasi beberapa jenis pupuk baru. Yakni jenis pupuk NPK Formula Khusus dan pupuk organik cair.

Menurut Kepala Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Sumatra Utara Heru Suwondo, Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Sumatra Utara mengenai alokasi pupuk subsidi tahun ini telah diteken pada Senin (3/1/2022) lalu.

Saat ini, pemerintah kabupaten dan kota sudah bisa menindaklanjuti SK tersebut untuk kemudian disalurkan kepada masing-masing kelompok tani yang terdaftar pada sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Jadi SK-nya sudah diteken pada tanggal 3 Januari 2021 lalu. Jumlahnya untuk tahun ini sebanyak 520.193 ton," kata Heru kepada Bisnis, Minggu (9/1/2022).

Pada tahun lalu, Pemprov Sumatra Utara berencana mengusulkan penambahan alokasi pupuk subsidi.

Pada rapat koordinasi yang digelar Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Pemprov Sumatra Utara pada Senin (13/12/2021) silam, diketahui bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk Sumatra Utara tidak cukup memenuhi kebutuhan.

Untuk pupuk jenis Urea contohnya. Pada 2021 lalu, Sumatra Utara hanya memeroleh alokasi subsidi sebanyak 154.916 ton. Sedangkan kebutuhan pupuk yang harus dipenuhi mencapai dua kali lipat, sekitar 300.000 ton.

"Dalam rapat mengemuka bahwa ketersedian pupuk di lapangan sangat erat dengan alokasi pupuk bersubsidi Sumatra Utara yang sangat kurang," ujar Naslindo kala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper